Negara-Negara di Kawasan Asia Tenggara.
Nama
resmi :
Republik Indonesia
Ibukota :
Jakarta
Luas wilayah :
± 1.906.240 km²
Jumlah penduduk : 241.973.879 (2005)
Kepadatan :
126 jiwa/km²
Mata
uang :
Rupiah
Agama :
Islam (88,2%), Protestan (5,9%), Katolik (3%), Hindu (1,8%), Buddha (0,8%), dan
lain-lain (0,3%)
Bahasa :
Indonesia
Lagu kebangsaan : Indonesia Raya
Kemerdekaan : Diproklamasikan
17 Agustus 1945, diakui 27 Desember 1949 (dari penjajahan Belanda)
Indonesia adalah negara
kepulauan terbesar di dunia yang terletak di Asia Tenggara, melintang di
khatulistiwa antara Benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia. Indonesia memiliki lebih dari 18.000 pulau (sekitar 6.000 pulau
tidak berpenghuni). Pulau-pulau utama meliputi Pulau Kalimantan, Papua,
Sumatra, Sulawesi, dan Jawa. Penduduk Indonesia terdiri atas suku bangsa melayu
(Indonesia bagian Barat) dan suku bangsa Papua yang mempunyai akar di Kepulauan
Melanesia (Indonesia bagian Timur). Bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa
Indonesia di samping bahasa daerah yang tetap dilestarikan.
a. Potensi Alam
1) Persebaran tanah umumnya subur karena memiliki banyak gunung api.
2) Memiliki garis pantai yang panjang dan perairan laut yang luas.
3) Kaya akan barang tambang, hasil pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
4) Memiliki berbagai potensi sumber energi alternatif, seperti sinar matahari,
angin, air terjun, panas bumi, dan ombak.
b . Potensi Sosial Budaya
Indonesia memiliki
penduduk terbesar di Asia Tenggara dengan beraneka ragam suku (+ 300 suku
kelompok etnik) dan tradisi budaya yang masih dipegang teguh. Di samping itu
juga banyak memiliki peninggalan bangunan bersejarah dan budaya. Salah satu
bangunan monumental di Indonesia adalah Candi Borobudur.
c . Potensi Perdagangan
Keanekaragaman sumber daya alam serta letak yang strategis mengantarkan
Indonesia dikenal luas di seluruh dunia. Indonesia telah mengenal perdagangan
internasional jauh sebelum negara Indonesia terbentuk. Sejak zaman pemerintahan
kerajaan di Nusantara, nenek moyang kita telah menjalin hubungan dagang dengan
bangsa-bangsa Cina, India, Arab, dan Eropa. Komoditas saat itu adalah hasil
pertanian, terutama padi dan rempah-rempah. Komoditas untuk kegiatan
perdagangan internasional saat ini tidak hanya hasil pertanian. Akan tetapi,
hasil-hasil pertanian tersebut telah diolah terlebih dahulu dan menghasilkan
barang-barang produk industri, seperti tekstil dan pakaian jadi, sepatu, mebel,
serta berbagai barang kerajinan.
d . Potensi Industri
Indonesia mempunyai potensi dan peluang industri yang cukup besar. Hal ini
dikarenakan Indonesia memiliki elemen-elemen penunjang pelaksanaan industri
berikut ini.
1) Memiliki sumber daya manusia sebagai tenaga kerja yang berlimpah.
2) Pangsa pasar terbuka luas, baik untuk dalam maupun luar negeri.
3) Memiliki ketersediaan bahan mentah dan bahan baku.
4) Memiliki fasilitas pendukung, misalnya pelabuhan laut dan udara.
e . Potensi Pariwisata
1)
Memiliki iklim tropis sehingga sinar
matahari bersinar terus-menerus sepanjang tahun. Kondisi ini disukai masyarakat
dari negara-negara Barat.
2)
Memiliki beraneka ragam panorama alam yang
indah, baik di darat (pegunungan) maupun di laut (pantai).
3)
Memiliki berbagai tradisi budaya dan
bangunan-bangunan bersejarah.
2. Malaysia
Nama
resmi :
Federation of Malaysia
Ibukota :
Kuala Lumpur
Luas
wilayah :
± 332.370 km²
Jumlah
penduduk :
25.180.000 (2003)
Kepadatan :
± 76/km²
Agama :
Islam (resmi), Buddha, Hindu, Kristen, Kong Hu Cu, dan Taoisme
Suku
bangsa :
Mayoritas etnis Melayu, sisanya adalah keturunan Cina, Arab, India, dan Eropa
Mata
uang :
Ringgit
Bahasa :
Melayu (bahasa resmi), Inggris, Cina, dan bahasa Tamil
Lagu
kebangsaan :
Negaraku
Kemerdekaan :
31 Agustus 1957 (dari kekuasaan Inggris)
Secara astronomis
Malaysia terletak antara 0°52’LU – 7°22’LU dan antara 99°38’BT – 119°11’BT.
Berdasarkan letaknya, wilayah Malaysia dapat dibagi atas Malaysia Barat dan
Malaysia Timur.
Sementara itu, wilayah
Malaysia Timur terletak di Pulau Kalimantan. Adapun batas-batas wilayah
Malaysia Timur adalah berikut ini.
Sebelah Utara : Laut Cina Selatan dan Brunei Darussalam.
Sebelah Selatan : Kalimantan (Indonesia)
Sebelah Timur : Laut Sulu dan negara Filipina
Sebelah Barat : Laut Natuna dan Laut Cina Selatan.
Malaysia Timur terdiri
atas dua negara bagian, yaitu Sabah dan Serawak. Kedua wilayah tersebut
dipisahkan oleh Laut Cina Selatan sejauh + 1.036 km. Kondisi iklim di Malaysia
tidak jauh berbeda dengan kondisi iklim di Indonesia. Malaysia mengenal dua
musim yang merupakan dampak peralihan arah angin monsun. Kepadatan penduduk di
Malaysia tidak merata, wilayah Malaysia Barat mempunyai kepadatan penduduk yang
lebih tinggi bila dibandingkan dengan wilayah Malaysia bagian Timur.
a. Potensi Alam
1) Tanahnya subur karena memiliki banyak gunung api dan curah hujan yang cukup
tinggi.
2) Kaya hasil pertanian dan perkebunan, seperti padi, buah dan sayuran tropis,
karet, kelapa, dan kelapa sawit.
3) Memiliki wilayah hutan tropis yang masih cukup luas di wilayah Malaysia
Timur.
b . Potensi Sosial Budaya
Penduduk Malaysia yang terdiri atas banyak suku dengan beragam budaya serta
bahasa merupakan potensi sosial budaya yang perlu terus dikembangkan dan
dilestarikan. Selain itu meskipun menerapkan hukum Islam, namun pemerintah
memberi perlindungan dan kebebasan bagi orang-orang nonmuslim dalam beribadah
atau menjalankan tradisinya masing-masing.
c . Potensi Industri dan Perdagangan
Industri yang berkembang
di Malaysia adalah industri pengolahan bahan mentah, seperti industri
pengolahan makanan, pemotongan kayu, pengolahan karet, pengolahan minyak kelapa
sawit, tekstil, dan berbagai barang kerajinan. Pada perkembangan sekarang ini,
Malaysia telah memproduksi komponen elektronika, berbagai produk olahan minyak
bumi, serta otomotif. Tingginya upah buruh di Malaysia menjadikan negara ini
menjadi tujuan para tenaga kerja dari luar negeri, seperti dari Indonesia,
Vietnam, ataupun Filipina. Kegiatan perdagangan luar negeri masih didominasi
komoditas bahan mentah, seperti minyak dan gas alam, kelapa, kelapa sawit
olahan, karet, timah putih, dan berbagai jenis kayu.
d . Potensi Pariwisata
Sektor pariwisata mendapat perhatian cukup serius dari pemerintah Malaysia.
Karena tidak cukup banyak memiliki bangunan-bangunan bersejarah, maka Malaysia
lebih mengedepankan wisata kota dan wisata alam. Wisata kota diarahkan pada
kota-kota modern yang ada di Malaysia Barat, seperti di Kuala Lumpur, Shah
Alam, George Town, Melaka, dan Johor Bahru. Adapun di wilayah Malaysia Timur
lebih diarahkan pada pengembangan wisata alam. Hal ini dikarenakan di bagian
Timur memiliki gugusan pulau dengan pantainya yang indah serta kondisi hutan
tropis yang masih asli di daerah pedalaman.
Nama
resmi :
Republik Singapura
Ibukota :
Singapura
Luas wilayah : ± 583
km²
Jumlah penduduk : 4.425.720 (2005)
Kepadatan :
± 7.591 jiwa/km²
Agama :
Buddha (31,9%), Tao (21,9%), Islam (14,9%), Kristen (12,9%), Hindu (3,3%), dan
lainnya 0,6%, sedangkan
sisanya (14,5%) tidak beragama
Suku bangsa :
Etnis Cina (77,3%), etnis Melayu yang merupakan penduduk asli (14,1%), etnis
India (7,3%), dan etnis lainnya
(1,3%)
Mata
uang :
Dollar Singapura.
Bahasa :
Inggris, Mandarin, Melayu, Tamil (bahasa resmi) dan Melayu (bahasa nasional)
Lagu kebangsaan : Majulah Singapura
Kemerdekaan : Tahun 1959
(dari kekuasaan Inggris)

Secara astronomis,
Singapura terletak di antara 1°15’LU - 1°30’LU dan 103°38’BT - 104°BT. Negara
ini memiliki batas perairan Selat Johor di sebelah Utara dan Barat, serta Selat
Singapura di sebelah Timur dan Selatan. Singapura terdiri atas pulau utama
(Pulau Singapura) dan sekitar 50 pulau kecil yang mengelilinginya. Negara ini
beriklim tropis dan mempunyai dua musim, yaitu musim hujan yang sejuk (November
- Maret) dan musim kering yang panas (April - September). Sementara itu, pada
bulan September - November dan bulan Maret - April mengalami musim pancaroba.
Pembangunan di Singapura
dilakukan dengan pesat, sehingga menjadi sebuah negara yang sukses dari segi
ekonomi. Dengan pendapatan perkapita yang setara dengan negara-negara Eropa
Barat. Bahkan mata uangnya termasuk dalam jajaran lima mata uang terkuat dunia
(Poundsterling, US Dollar, Yen, Euro, dan Dollar Singapura).
Singapura merupakan salah satu negara terpadat di dunia. Sekitar 85% dari
rakyatnya tinggal di rumah susun yang disediakan oleh Dewan Pengembangan
Perumahan.
a. Potensi Alam
1) Memiliki banyak pulau yang mengelilingi pulau utama.
2) Banyak memiliki waduk yang dapat dimanfaatkan sebagai irigasi dan sumber
energi.
3) Memiliki letak strategis, terutama di jalur pelayaran.
4) Keadaan di daratan utama relatif rata atau datar, sehingga pembangunan fisik
dapat dilaksanakan ke segala arah tanpa adanya rintangan alam yang berarti.
b . Potensi Sosial Budaya
Singapura merupakan negara dengan jumlah penduduk terpadat di kawasan Asia
Tenggara yang terdiri atas multietnis (Melayu, Cina, India, dan Eropa). Tata
kehidupan masyarakatnya merupakan perpaduan antara budaya Timur dan budaya
Barat. Kondisi ekonomi yang sangat maju menjadikan negara ini mampu memberikan
standar upah buruh tertinggi di Asia Tenggara.
c . Industri
Singapura merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang diakui sebagai
anggota NIC’s (New Industrial Countries). Pengelolaan industri sudah mengarah
pada pengolahan bahan produksi dengan sistem mekanisasi dan komputerisasi,
sehingga sifat industrinya padat modal.
d . Perdagangan dan Jasa
Letak Singapura yang
sangat strategis membuat sektor perdagangan dan jasa berkembang sangat cepat,
bahkan terbesar di Asia Tenggara. Singapura menyediakan berbagai fasilitas penerbangan
dan pelabuhan laut dengan lengkap, sehingga menjadikannya sebagai tempat
singgah sementara (transit) kapal-kapal atau pesawat dari berbagai maskapai
yang hendak melanjutkan perjalanannya. Kondisi politik dan keamanan yang stabil
menjadikan Singapura sebagai tujuan investasi, khususnya bagi negara-negara
Barat yang hendak memperluas pasarnya di kawasan Asia.
e . Potensi Pariwisata
Singapura dapat dikatakan tidak memiliki panorama alam yang cukup indah atau
peninggalan-peninggalan sejarah yang dapat digunakan sebagai objek wisata. Akan
tetapi, wisata yang ditawarkan oleh Singapura adalah wisata belanja. Singapura
ibarat etalase bagi perdagangan dunia, karena menyediakan berbagai produk hasil
industri dari berbagai negara dengan kualitas yang baik dan dengan harga yang
relatif lebih murah bila dibandingkan dengan produk-produk dari negara-negara
Barat.
Nama
resmi :
Republika Philipinas
Ibukota :
Manila
Luas wilayah : ±
400.440 km²
Jumlah penduduk : 87.857.473 (2005)
Kepadatan :
± 220 jiwa/km²
Agama :
Katolik (85%), Kristen (5%), Islam (4%), dan agama lainnya (6%).
Suku bangsa :
Filipina, Melayu, Spanyol, campuran antara Melayu-Spanyol, dan Moro Negrito.
Mata uang :
Peso
Bahasa :
Tagalog, Inggris, dan Spanyol
Lagu kebangsaan : Lupang Hinirang (Tanah Air yang Dicintai)
Kemerdekaan : 12 Juni 1946
(bekas jajahan Spanyol dan Amerika Serikat) dan diakui secara de facto oleh
Amerika Serikat pada
tanggal 4 Juli 1946.

Secara astronomis,
Filipina terletak antara 6°LU – 19°LU dan 116°BT – 126°BT. Berdasarkan letak
geografisnya, negara Filipina berbatasan dengan Samudra Pasifik di sebelah
Utara dan Timur, berbatasan dengan Laut Cina Selatan di sebelah Barat, dan
berbatasan dengan Laut Sulawesi di sebelah Selatan. Filipina merupakan sebuah
negara kepulauan yang terdiri atas 7.107 pulau. Di antara jumlah pulau tersebut
terdapat dua pulau yang besar yaitu Pulau Luzon (sebelah Utara) dan Pulau
Mindanau (sebelah Selatan). Berdasarkan letak lintangnya Filipina mempunyai
iklim tropis (panas) yang dipengaruhi oleh angin monsun. Di Filipina Utara dan
Tengah sering terjadi badai tropis (angin taifun) yang bertiup dari Samudra
Pasifik ke arah Laut Cina Selatan. Kondisi perekonomian Filipina saat ini,
mengalami pertumbuhan ekonomi moderat, yang banyak disumbangkan dari pengiriman
uang oleh pekerja-pekerja Filipina di luar negeri dan sektor teknologi
informasi yang sedang tumbuh pesat.
a. Potensi Alam
Filipina merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak gunung api sebagai
rangkaian Pegunungan Sirkum Pasifik. Kondisi tanah yang subur sangat menunjang
kegiatan agraris yang meliputi bidang pertanian (berupa padi, jagung, dan abaca
atau serat manila), bidang perikanan dan kehutanan (hampir separuh wilayah
daratannya berupa hutan). Selain itu sungainya yang pendek-pendek dengan aliran
yang deras dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.
b . Potensi Sosial Budaya
1) Mayoritas penduduk
adalah rumpun bangsa Melayu, suku bangsa yang lain adalah suku bangsa Negrito
(penduduk asli di Kepulauan Filipina), Mestizo, Cina, dan Moro.
2) Satu-satunya negara di Asia yang mayoritas penduduknya (± 80%) penduduknya
beragama Katolik.
3) Memiliki lebih dari 80 suku daerah dengan dialek bahasanya masing-masing.
4) Bahasa Tagalog merupakan bahasa nasional, tetapi bahasa Inggris digunakan
dalam percakapan sehari-hari. Hal ini menjadikan Filipina
sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang penduduknya paling banyak
menggunakan bahasa Inggris. Hal tersebut dikarenakan pengaruh budaya Barat di
negara ini sangat kuat.
c . Potensi Industri
Industri yang berkembang di Filipina masih didominasi industri pengolahan
hasil-hasil alam, seperti pengalengan ikan, pengemasan madu, serta
bentuk-bentuk pengolahan makanan lainnya. Selain hasil-hasil pertanian,
kegiatan pertambangan juga memegang peranan penting. Beberapa industri
pertambangan di Filipina, yaitu pertambangan tembaga di daerah Luzon dan Mindanau;
emas dan perak di bagian Tenggara Luzon, Cebu, dan Bognito; serta bijih besi di
Cebu, Luzon, dan Mindanau.
d . Potensi Perdagangan
Komoditas Filipina yang dapat dikembangkan dalam dunia perdagangan
internasional adalah berbagai hasil pertanian, seperti serat manila, gula,
kopra, buah-buahan, dan berbagai jenis kayu hutan. Selain itu, hasil industri
dan pertambangan yang merupakan komoditas
ekspor adalah tembaga, emas, perak, keramik, dan bijih besi.
e . Potensi Pariwisata
Bentuk wisata yang ditawarkan oleh pemerintah Filipina adalah wisata alam. Hal
ini dikarenakan Filipina banyak memiliki danau alam dan pemandangan alam yang
indah. Contohnya Danau Lanao (Mindanau).
Nama
resmi :
Negara Brunei Darussalam
Ibukota :
Bandar Seri Begawan
Luas wilayah :
± 5.765 km²
Jumlah penduduk : 343.653 (2002)
Kepadatan :
± 60 jiwa/km²
Agama :
Islam (64%), Buddha (14%), Kristen (10%), Kong Hu Cu, dan lainnya (12%)
Suku bangsa : Melayu
(65%), Cina (20%), suku Dayak (15%)
Mata
uang :
Dollar Brunei
Bahasa :
Melayu dan Inggris
Lagu kebangsaan : Allah Peliharakan Sultan
Kemerdekaan : 1 Januari
1984 (dari kekuasaan Inggris)

Brunei Darussalam adalah
sebuah negara kecil yang sangat makmur di sebelah Utara Pulau Kalimantan dan
berbatasan dengan Malaysia. Secara astro-nomis, wilayah negara ini ter-letak
pada 5°LU - 4°LS dan 114°BT - 115°30’BT. Negara ini memiliki corak pemerintahan
monarki konstitusional dengan sultan yang menjabat sebagai kepala negara dan
kepala pemerintahan, merangkap sebagai perdana menteri dan menteri pertahanan
dengan dibantu oleh Dewan Penasihat Kesultanan dan beberapa menteri. Ekonomi
Brunei Darussalam bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas dengan pendapatan
nasional yang termasuk tinggi di dunia. Satuan mata uangnya adalah Dolar Brunei
yang memiliki nilai sama dengan Dolar Singapura. Selain bertumpu pada sektor
minyak bumi dan gas, pemerintah Brunei mencoba melakukan diversifikasi
sumber-sumber ekonomi dalam bidang perdagangan.
a. Potensi Alam
1) Kawasan daratan di Brunei didominasi ketampakan alam dataran rendah dengan
sedikit perbukitan di bagian Timurnya.
2) Memiliki sumber daya alam minyak bumi dan gas alam yang sangat besar.
3) Di bidang pertanian, negara ini adalah penghasil kelapa, karet, dan kelapa
sawit yang cukup besar.
b . Potensi Pariwisata
Bentuk wisata yang
dikembangkan pemerintah Brunei Darussalam adalah wisata budaya, misalnya
kehidupan masyarakat terapung di daerah yang disebut dengan Kota Air dan istana
kesultanan Brunei yang dihiasi oleh lapisan emas di kubah utamanya.
c . Potensi Industri
Industri minyak adalah industri utama di Brunei Darussalam. Selain itu,
terdapat juga industri gas alam. Penambangan minyak dan gas alam ini dilakukan
di darat dan lepas pantai.
d . Potensi Sosial Budaya
Penduduk Brunei Darussalam di-dominasi oleh suku bangsa Melayu, sisanya adalah
suku bangsa Cina, Kedayan, Kadazan, dan Dayak. Bahasa resminya adalah bahasa
Melayu. Namun dalam penggunaan sehari-hari, penduduknya ada yang berbahasa
Mandarin dan Inggris.
Nama
resmi :
Raja-anachakra Thai atau Prath–t Thai
Ibukota :
Bangkok
Luas wilayah : ± 512.820
km²
Jumlah penduduk : 62.354.402 (2002)
Kepadatan :
± 121 jiwa/km²
Agama :
Mayoritas Buddha (95%), Islam (4%), sisanya Kristen dan Hindu Suku
bangsa : Mayoritas Thai, Lao, Melayu, Cina,
Mon, dan Khmer
Mata
uang :
Bath
Bahasa :
Thailand (bahasa resmi) dan Inggris
Lagu kebangsaan : Phleng Chat
Kemerdekaan : (tidak
mengalami penjajahan)

Kerajaan Thailand (Muang
Thai) adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos dan
Kampuchea di Timur, Malaysia dan Teluk Siam di Selatan, dan Myanmar dan Laut
Andaman di Barat. Secara astronomis, negara ini terletak antara 6°LU - 20°LU
dan 98°BT - 116°BT. Thailand dulu dikenal dengan nama Siam, sampai saat ini
nama Siam masih digunakan di kalangan orang Thai, terutama kaum minoritas
Tionghoa. Thailand juga sering disebut Negeri Gajah Putih, karena gajah putih
merupakan binatang yang dianggap keramat oleh penduduk. Thailand memiliki
variasi wilayah geografis yang berbeda. Di sebelah Utara, keadaannya
bergunung-gunung dan titik tertingginya berada di Doi Inthanon (2.576 m).
Sebelah Timur Laut terdiri atas hamparan Plato Khorat yang dibatasi oleh Sungai
Mekong. Wilayah Tengah didominasi Lembah Sungai Chao Phraya yang hampir
seluruhnya datar dan mengalir ke Teluk Thailand. Di sebelah Selatan terdapat
Tanah Genting Kra yang melebar ke Semenanjung Melayu. Cuaca setempat adalah
tropis dan bercirikan monsun. Ada monsun hujan, hangat, dan berawan dari
sebelah Barat Daya antara pertengahan Mei dan September, serta monsun yang
kering dan sejuk dari sebelah Timur Laut dari November hingga pertengahan
Maret. Tanah genting di sebelah Selatan selalu panas dan lembap. Penduduk
Thailand didominasi etnis Thai dan Lao. Selain itu, juga terdapat komunitas
besar etnis Tionghoa yang memegang peranan besar dalam bidang ekonomi. Etnis
lainnya termasuk etnis Melayu di Selatan, Mon, Khmer, dan berbagai suku orang
bukit. Sekitar 95% penduduk Thailand adalah pemeluk agama Buddha aliran Theravada.
Namun, ada minoritas pemeluk agama Islam, Kristen, dan Hindu. Bahasa Thailand
merupakan bahasa nasional yang ditulis menggunakan aksaranya sendiri, tetapi
ada juga bahasa daerah lainnya. Bahasa Inggris juga diajarkan secara luas di
sekolah.
a. Potensi Alam
1) Memiliki variasi bentang alam yang seragam.
2) Wilayahnya relatif subur karena banyak terdapat gunung api dan lembah-lembah
sungai.
3) Kaya akan hasil pertanian, perkebunan, dan hasil-hasil hutan, seperti padi,
jagung, tebu, umbi-umbian, buah-buahan tropis, karet, cengkih, kopra, dan
berbagai jenis kayu (terutama kayu jati dan kayu besi).
4) Memiliki potensi peternakan yang besar, terutama ternak babi dan kerbau.
5) Memiliki pantai yang indah dan perairan di kawasan teluk yang tenang.
b . Potensi Sosial Budaya
Negara Thailand memiliki
penduduk yang berasal dari multietnis yaitu bangsa Thai (85%), sedangkan
sisanya adalah keturunan Cina, India, dan Melayu. Masing-masing mempunyai
tradisi dan kebudayaan serta beragam bahasa yang masih dijunjung tinggi. Selain
itu, Thailand juga memiliki bangunan-bangunan bersejarah yang terawat baik.
Diantaranya adalah berupa candi-candi Buddha. Salah satu candi yang terkenal
adalah Wat Arun yang berada di kota Bangkok.
c . Potensi Industri
1) Memiliki banyak sumber daya barang mentah, seperti hasil-hasil pertanian dan
pertambangan.
2) Hasil pertambangan meliputi timah (hasil pertambangan utama), tembaga,
minyak dan gas, bijih besi, emas, timbal, dan wolfram.
3) Industri yang dikembangkan masih bersifat industri pengolahan hasil alam,
seperti pengolahan beras, pengolahan karet mentah, pemintalan benang, tekstil,
semen, dan berbagai produk olahan minyak bumi.
4) Saat ini mulai berkembang industri perakitan komponen elektronika dan
otomotif.
d . Potensi Perdagangan
Komoditas ekspor Thailand terdiri atas hasil pertanian dan industri. Berbagai
barang komoditas ekspor Thailand, yaitu beras, tepung tapioka, karet, kayu,
berbagai jenis ikan laut, tembaga, dan timah. Saat ini, Thailand mulai
mengekspor hasil industri elektronik dan otomotif.
e . Potensi Pariwisata
Pemerintah Thailand
menggabungkan konsep wisata alam dan wisata budaya. Salah satu objek wisata
alam yang terkenal adalah Pantai Pattaya di Teluk Siam dan panorama indah
pegunungan di Chiang Mai (Pegunungan Utara). Wisata budaya berupa
bangunan-bangunan sejarah atau tarian khas Thailand. Wisata budaya dapat juga
dilakukan dengan cara berkeliling kota Bangkok atau kota-kota besar lainnya.
7. Vietnam
Nama
resmi : Republik Vietnam
Ibukota :
Hanoii
Luas wilayah : 329.560 km²
Jumlah penduduk : 81.098.416 (2002)
Kepadatan :
± 246 jiwa/km²
Agama :
Mayoritas Buddha, Kong Hu Cu, Taoisme, sebagian kecil Kristen dan Islam
Suku bangsa : Vietnam (90%),
Cina, Mon, Thai, Man, Cham, dan Khmer
Mata
uang :
Dong
Bahasa :
Vietnam (bahasa resmi)
Lagu kebangsaan : For Ward Soldier
Kemerdekaan : 21 Juli 1954

Secara astronomis,
Vietnam terletak antara 9°LU - 23°LU dan 102°BT - 110°BT. Negara ini
ber-batasan langsung dengan Laos dan Kampuchea di sebelah Barat, Cina di
sebelah Utara, serta Teluk Tonkin dan Laut Cina Selatan di sebelah Timur dan
Selatan. Wilayah daratan Vietnam bergunung-gunung, akan tetapi memiliki tiga
wilayah dataran rendah yang luas. Delta Sungai Song Hong terletak di bagian
Utara dengan pegunungan yang berdinding curam di kanan-kirinya. Kondisi ini
dijadikan sebagai batas alam dengan wilayah Laos dan Cina bagian Selatan.
Puncak tertinggi di bagian Utara adalah Gunung Fan Si Pan (3.142 m), sedangkan
di bagian Selatan terdapat Delta Sungai Mekong. Sungai Mekong merupakan sungai
terpanjang di Asia Tenggara (4.106 km). Di pantai Timur Vietnam, aliran Sungai
Mekong membentuk beberapa percabangan yang masing-masing menghasilkan delta
yang luas.
a. Potensi Alam

Negara Vietnam yang
berbatasan dengan Laut Cina Selatan di sebelah Timur dengan bentuk wilayah
memanjang dari Utara ke Selatan menjadikan negara ini memiliki garis pantai
yang cukup panjang. Bentang alamnya bervariatif dari dataran pantai hingga
pegunungan. Banyaknya gunung api dan lembah sungai menyebabkan kondisi tanahnya
sangat subur sehigga sangat menunjang kegiatan di sektor agraris. Di bidang
pertanian Vietnam mampu menjadi lumbung beras di Asia Tenggara. Sementara itu
hasil perkebunan meliputi tembakau, teh, kopi, dan karet. Sedangkan hasil
pertambangan berupa minyak bumi, batubara, dan bijih besi.
b . Potensi Sosial Budaya
Penduduk Vietnam didominasi oleh suku bangsa Vietnam (+90%) sehingga
masyarakatnya relatif homogen. Vietnam mempunyai sejarah perjuangan yang
panjang dengan karakter masyarakat yang ulet dan pekerja keras serta penganut
agama (terutama Buddha) yang taat. Bahasa nasional yang digunakan adalah bahasa
Vietnam.
c . Potensi Industri
Hasil alam yang melimpah (berupa hasil pertanian dan bahan tambang) merupakan
sumber bahan baku proses industri. Sementara itu jumlah penduduk yang besar
merupakan sumber tenaga kerja sekaligus calon konsumen dari produk yang
dihasilkan. Upah buruh yang relatif murah dan kondisi masyarakat yang dinamis
merupakan faktor-faktor yang menarik bagi investor asing untuk menanam modal di
Vietnam. Saat ini industri yang berkembang di Vietnam adalah industri
pengolahan bahan makanan, penggilingan padi, dan tekstil. Pusat industri utama
adalah kota Ho Chi Minh.
d . Potensi Pariwisata
Alam di Vietnam sebenarnya menyediakan berbagai bentuk panorama yang indah,
namun keberadaannya belum dapat dikelola secara optimal. Salah satu potensi
budaya yang dikembangkan adalah wisata alam dan budaya yang memanfaatkan aliran
Sungai Mekong. Wisata air ini sangat diminati wisatawan, terutama wisatawan
mancanegara.
e . Potensi Perdagangan
Komoditas ekspor utama Vietnam masih didominasi oleh pertanian, perkebunan, dan
hasil tambang yang meliputi beras, karet, kopra, aneka kayu, minyak bumi, dan
bijih besi. Sedangkan impor utama adalah bahan bakar, besi, baja, pupuk,
obat-obatan, dan bahan kimia.
Nama
resmi : Rep.
Demokratik Rakyat Laos
Ibukota :
Vientiane
Luas wilayah : ± 236.800
km²
Jumlah penduduk : 5.635.967 (2002)
Kepadatan :
± 24 jiwa/km²
Agama :
Mayoritas Buddha (50%) dan Tribal, agama-agama lain adalah Islam dan Kristen
Suku bangsa : Lao (48%), Mon
Khmer (25%), Thai (14%), Meo dan Yao (13%).
Mata
uang :
Kip
Bahasa :
Laos (bahasa resmi), Palaungwa, dan Tai
Lagu kebangsaan : Sad Lao Tang Te Deum Ma’khun Sulu Sa You Nei Asie
Kemerdekaan : 19 Juli 1949 (dari
penjajah Prancis)

Secara astronomis,
wilayah Laos terletak antara 14°LU - 22°LU dan 100°BT - 107°BT. Laos adalah
negara yang terhimpit oleh daratan di Tengah kawasan Asia Tenggara, berbatasan
dengan Republik Rakyat Cina di sebelah Utara, Vietnam di Timur, Kampuchea di
Selatan, dan Thailand di sebelah Barat. Dari abad ke-14 hingga abad ke-18,
negara ini disebut Lan Xang atau “Negeri Seribu Gajah”. Pemerintah Laos adalah
salah satu dari sekian negara komunis yang tersisa, memulai melepas kontrol
ekonomi dan mengizinkan berdirinya perusahaan swasta pada tahun 1986. Hasilnya,
pertumbuhan ekonomi melesat dari sangat rendah menjadi rata-rata 6% per tahun
periode kecuali pada saat krisis finansial Asia yang dimulai pada 1997. Seperti
negara berkembang umumnya, kota-kota besarlah yang paling banyak menikmati
pertumbuhan ekonomi, misalnya di Vientiane, Luang Prabang, Pakxe, dan
Savannakhet yang mengalami pertumbuhan signifikan beberapa tahun terakhir.
Pertanian masih memengaruhi setengah dari pendapatan nasional dan

menyerap 80% dari tenaga
kerja yang ada. Ekonomi Laos menerima bantuan dari IMF dan sumber internasional
lain serta dari investasi asing baru dalam bidang pemrosesan makanan dan
pertambangan, khususnya tembaga dan emas. Pariwisata adalah industri dengan
pertumbuhan tercepat di Laos. Pertumbuhan ekonomi umumnya terhambat oleh
banyaknya penduduk berpendidikan yang pindah ke luar negeri akibat tidak
tersedianya lapangan pekerjaan yang memadai. Pada akhir tahun 2004, Laos
menormalisasi hubungan dagangnya dengan Amerika Serikat, hal ini membuat
produsen Laos mendapatkan tarif ekspor yang lebih rendah sehingga merangsang
pertumbuhan ekonomi mereka dari sektor ekspor atau impor.
a. Potensi Alam
1) Satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak memiliki wilayah perairan
laut.
2) Mempunyai lembah sungai yang subur sehingga banyak menghasilkan tanaman
pertanian dan perkebunan, terutama padi, kopi, dan tembakau.
3) Memiliki sumber-sumber tambang mineral, seperti timah, tembaga, emas, dan
perak.
4) Wilayahnya didominasi perbukitan dan pegunungan yang tertutup hutan lebat,
sehingga menghasilkan kayu sebagai salah satu komoditasnya.
b . Potensi Sosial Budaya
1) Terdiri atas berbagai macam suku bangsa dengan berbagai macam budayanya.
2) Masyarakatnya sebagian besar masih patuh pada tradisi.
3) Memiliki bahasa nasional, yaitu bahasa Lao. Namun dalam kehidupan
sehari-hari, selain bahasa nasionalnya masyarakat juga menggunakan bahasa Thai,
Inggris, dan Prancis.
4) Memiliki banyak bangunan bersejarah, terutama candi.
c . Potensi Industri
Kawasan hutan di Laos cukup luas dan lebat. Hal ini menjadikan hasil hutan
sebagai salah satu bahan baku industri utama. Berbagai bentuk kegiatan industri
di Laos yang memanfaatkan sumber daya hutan diantaranya industri pemotongan
kayu dan pengolahan kayu. Selain itu, terdapat juga industri pengolahan bahan
tambang dan pengolahan makanan.
d . Potensi Perdagangan
Negara Laos mengembangkan sektor perdagangan dengan komoditas ekspor utama
berupa hasil pertanian (beras, tembakau, kopi), hasil hutan (kayu mentah, kayu
olahan, dan berbagai jenis kerajinan), dan hasil tambang berupa timah.
Sementara itu impor utama berupa kendaraan bermotor, mesin-mesin, dan besi
baja.
e . Potensi Pariwisata
Potensi sumber daya alam yang ada di Laos belum dapat dimanfaatkan secara
optimal untuk disajikan sebagai objek wisata. Oleh karena itu, pemerintah Laos
cenderung mengembangkan wisata budayanya. Pada perkembangannya, sejak tahun
1993, pemerintah Laos mencanangkan 21% dari wilayah negara sebagai Area
Konservasi Keanekaragaman Hayati Nasional (National Biodiversity Conservation
Area atau NBCA), yang mungkin akan dikembangkan menjadi sebuah taman nasional.
Bila proyek ini berhasil, maka diperkirakan akan menjadi taman nasional terbaik
dan terluas di Asia Tenggara.
Nama
resmi : Pyidaungzu
Myanma Naingngandaw
Ibukota :
Yangoon/Rangoon
Luas wilayah : ± 678.500
km²
Jumlah penduduk : ± 42.720.200 (2004)
Kepadatan :
± 63 jiwa/km²
Agama :
Mayoritas Buddha (85%), selebihnya Islam, Kristen, Hindu, dan Animisme
Suku bangsa : Birma (mayoritas),
Karen, Shan, Rakhine, Cina, dan India
Mata
uang :
Kyat
Bahasa :
Birma
Lagu kebangsaan : Gba Majay Bma
Kemerdekaan : 4 Januari 1948
(dari kekuasaan Inggris) Secara astronomis, Myanmar terletak antara 11°LU –
28°LU dan 92°BT – 100°BT.

Negara ini di sebelah
Barat berbatasan dengan Bangladesh, India, dan Teluk Benggala; di sebelah Timur
berbatasan dengan Laos, Thailand, dan Cina; di sebelah Selatan berbatasan
dengan Laut Andaman; dan sebelah Utara berbatasan dengan Cina. Wilayah Myanmar
masih didominasi oleh areal hutan. Hampir 52% wilayahnya masih berupa hutan
yang banyak menghasilkan kayu. Di kawasan dataran rendah banyak digunakan
sebagai lahan pertanian. Pada masa lalu, Myanmar merupakan negara penghasil
beras utama di wilayah Asia Tenggara, namun saat ini seiring dengan kemajuan
pertanian di berbagai negara, Myanmar menempati urutan keenam sebagai negara
penghasil beras di Asia Tenggara. Penduduk Myanmar merupakan keturunan dari ras
Mongol, selebihnya adalah keturunan dari India dan Pakistan. Hampir 75% dari
mereka bekerja di sektor pertanian dan banyak yang tinggal di desa. Penduduk Myanmar
yang tinggal di kota pada umumnya mendiami tiga kota utama, yaitu Yangoon,
Pagan, dan Mandalay. Kota-kota tersebut merupakan kota lama atau merupakan
bekas kerajaan yang memiliki banyak sekali peninggalan sejarah. Dalam
sejarahnya, pemerintahan Myanmar sering mengalami kudeta. Saat ini pemerintahan
Myanmar dijalankan oleh pihak militer. Meski begitu, negara ini masih sering
diterpa gelombang protes dari para aktivisnya.
a. Potensi Alam
Myanmar memiliki bentang
alam yang bervariatif dari dataran rendah sampai pegunungan. Banyaknya
sungai-sungai besar dan gunung api menyebabkan kondisi tanahnya sangat subur.
Hal tersebut sangat menunjang bagi kegiatan agraris seperti pertanian,
perkebunan, dan kehutanan.
b . Potensi Perdagangan
Komoditas perdagangan Myanmar meliputi kayu (terutama kayu jati), beras, pupuk,
dan berbagai barang kerajinan.
c . Potensi Sosial Budaya
Penduduk Myanmar berasal dari multietnis dengan berbagai ragam budaya dan
bahasa daerahnya. Namun yang digunakan sebagai bahasa nasional adalah bahasa
Myanmar. Mayoritas masyarakat Myanmar adalah penganut agama Buddha yang taat.
Selain itu juga masih memegang teguh adat dan tradisi.
d . Potensi Pariwisata
Sektor pariwisata yang ditawarkan negeri ini berupa bangunan bersejarah,
festival keagamaan, dan banyak kesenian tradisional.
e . Potensi Industri
Myanmar kaya akan hasil-hasil alam, pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Oleh
karena itu, industri yang berkembang merupakan industri pengolahan hasil alam.
Berbagai jenis industri di Myanmar adalah industri pertambangan (timbal, seng,
emas, perak, permata, minyak bumi, dan tungsten), industri pengolahan ikan,
pemotongan kayu, semen, tekstil, dan berbagai barang kerajinan.
Nama
resmi :
Republika Democratika de Timor Leste
Ibu
kota :
Dilli
Luas wilayah : ±
14.874 km²
Jumlah penduduk : ± 1.040.880 jiwa (2005)
Kepadatan :
± 69 jiwa/km²
Agama :
Katolik (90%), Kristen Protestan (5%), Islam (3%), dan sisanya Buddha, Hindu,
serta aliran kepercayaan (2%)
Suku bangsa : campuran
antara suku bangsa Melayu dan Papua
Mata
uang :
saat ini masih menggunakan Dolar Amerika dan Rupiah dalam perdagangan
Bahasa :
Tetun (resmi), Portugis, dan Indonesia
Lagu kebangsaan : Pátria
Kemerdekaan : Diproklamasikan 28
November 1975 (dari Portugal) dan diakui 20 Mei 2002 setelah
berada di bawah naungan Indonesia

Secara astronomis, Timor
Leste terletak antara 8°LS - 10°LS dan 124°BT - 127°30’BT. Negara ini
berbatasan langsung dengan Indonesia (Provinsi Nusa Tenggara Timur) di sebelah
Barat. Sementara itu, di sebelah Utara dibatasi oleh Selat Wetar dan di sebelah
Timur dan Selatan dibatasi oleh Laut Timor. Negara ini juga memiliki sedikit
wilayah yang terpisah dan berada di kawasan Pantai Utara Provinsi Nusa Tenggara
Barat. Dilihat dari kondisi topografinya, sebagian besar wilayah Timor Leste
merupakan daerah pegunungan, sedangkan tanahnya berupa endapan kapur dan tanah
liat. Timor Leste hanya memiliki satu danau, yaitu Danau Surubel. Adapun puncak
tertinggi terdapat di Gunung Tatamaliau (2.963 m). Selain itu, Timor Leste juga
memiliki banyak sungai, namun pada umumnya sungai-sungai tersebut kering pada
musim kemarau. Republik Demokratis Timor Timur (dalam bahasa Indonesia), Timor
Leste (dalam bahasa Portugis), atau Timor Lorosae (dalam bahasa Tetun)
merupakan sebuah negara yang memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Timor Timur secara resmi merdeka pada tanggal 20 Mei 2002. Ketika
Timor Timur menjadi anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai nama dalam
bahasa Portugis “Timor Leste” sebagai nama resmi negara mereka. Kepala Negara
Republik Timor Leste yaitu seorang presiden yang dipilih secara langsung dengan
masa bakti selama 5 tahun. Meskipun fungsinya hanya seremonial, ia juga
memiliki hak veto undang-undang. Perdana menteri dipilih dari pemilihan
multipartai dan diangkat atau ditunjuk dari partai mayoritas sebuah koalisi
mayoritas. Sebagai kepala pemerintahan, perdana menteri mengepalai dewan negara
atau kabinet.
a. Potensi Alam
1) Mempunyai garis pantai yang cukup panjang dan wilayah perairan (laut) yang
cukup luas.
2) Wilayah daratannya bervariasi, dari dataran pantai hingga pegunungan, namun
mayoritas ketampakan alamnya berupa pegunungan.
3) Mempunyai banyak aliran sungai.
4) Mempunyai wilayah hutan yang cukup luas, terutama di kawasan pegunungan.
5) Memiliki kekayaan barang-barang mineral, baik di daratan maupun di lautan.
b . Potensi Sosial Budaya
1) Memiliki beraneka
ragam suku bangsa dengan rumpun suku bangsa yang sama.
2) Mayoritas penduduknya beragama Katolik, sehingga patuh kepada uskup atau
perintah uskupnya.
3) Masyarakatnya memiliki semangat untuk maju dan berkembang.
c . Potensi Industri
1) Kaya akan hasil-hasil perkebunan, terutama kopi, kelapa, dan karet.
2) Kaya akan hasil-hasil hutan, terutama damar dan berbagai jenis kayu.
3) Kaya akan hasil-hasil mineral, seperti minyak bumi dan emas.
4) Memiliki sumber daya manusia yang cukup banyak, baik sebagai sumber tenaga
kerja maupun sebagai konsumen hasil produksi.
d . Potensi Perdagangan
Timor Leste merupakan negara yang relatif baru di dunia internasional. Oleh
karena itu, peran perdagangannya juga masih terbatas. Untuk kondisi saat ini,
Timor Leste masih cenderung pasif dalam perdagangan dunia. Komoditasnya masih
digunakan untuk memenuhi kebutuhan negaranya sendiri, bahkan masih mengimpor
beberapa barang dalam pemenuhan kebutuhan dalam negerinya. Bentuk perdagangan
yang masih berkembang adalah perdagangan tradisional dengan para pelintas batas
dari Indonesia.
e . Potensi Pariwisata
1) Memiliki corak budaya yang khas.
2) Mempunyai objek wisata alam, terutama pantainya yang indah.
3) Telah memiliki berbagai fasilitas transportasi, seperti bandara, pelabuhan
laut, dan jalan raya.