PERAN
PERPUSTAKAAN BAGI PELAJAR SMP NEGERI 1
KARAWANG
BARAT
KARYA
TULIS ILMIAH
Disusun
oleh :
·
Andini
Putri Perdana
·
Rahadian
Nandea J
·
Regina
Maharani
SMP
NEGERI 1 KARAWANG BARAT
TAHUN
AJARAN
2012/2013
ABSTRAK
Perpustakaan
dapat di artikan sekolah secara umum adalah sebuah tempat yang
menyediakan koleksi literatur yang berguna bagi pendidikan di sekolah.
Keberadaannya pun menyatu dengan lingkungan sekolah, serta hanya bisa diakses
oleh civitas akademika sekolah yang bersangkutan.
Dari pengertian perpustakaan
sekolah tersebut, menunjukkan bahwa perpustakaan sekolah adalah sebuah tempat
eksklusif yang tidak memungkinkan orang di luar sekolah untuk mengaksesnya.
Dalam arti, orang di luar sekolahan
tidak memiliki hak untuk menikmati koleksi perpustakaan serta meminjam koleksi
yang ada tersebut bagi kepentingan pribadinya.
Adanya pengertian perpustakaan
sekolah yang demikian eksklusif tersebut, bertujuan untuk memberikan kenyamanan
dan kemudahan bagi para guru dan siswa untuk menikmati koleksi perpustakaan. Di
samping itu, hal tersebut untuk memudahkan administrasi dan pencatatan
transaksi peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan.
Perpustakaan sekolah adalah
salah satu bagian kelengkapan yang harus ada di setiap lembaga pendidikan
formal di berbagai tingkatan. Karena perpustakaan dianggap sebagai guru kedua,
setelah guru yang ada di sekolah tersebut. Hal ini disebabkan perpustakaan
adalah sebuah tempat di mana di dalamnya terdapat banyak ilmu pengetahuan
yang sangat bermanfaat bagi siswa untuk diketahui.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke
khadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami
dapat menyelesaikan karya ilmiah yang bertema peran perpustakaan dalam minat belajar siswa – siswi SMP Negeri 1
Karawang Barat dengan sesempurna mungkin. Maksud atau tujuan kami membuat
karya ilmiah ini adalah sebagai tugas mata pelajaran B. Indonesia.
Tak
lupa kami berterimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan karya ilmiah ini :
·
Ibu Nani selaku guru B. Indonesia yang
telah memberikan materi untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.
·
Ibu Yani selaku pengurus perpustakaan
yang telah memberi waktunya kepada kami.
·
Teman
– teman yang telah membantu dalam mengomentari anket kami dan membantu
memotifasi kami.
·
Seluruh staf / pengurus perpustakaan
yang memberi waktunya untuk wawancara dan memberikan penjelasan.
·
Seluruh media yang tidak bisa kami
sebutkan satu – persatu yang telah membantu kami melengkapi karya ilmiah ini.
Sebelumnya
kami meminta maaf yang sebesar – besarnya atas kesalahan pada karya ilmiah ini.
kami menyadari bahwa karya ilmiyah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
kami harapkan kritik dan saran dari teman – teman demi perbaikan karya ilmiah
ini.
Karawang, Februari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK
.........
i
KATA PENGANTAR
.......
ii
DAFTAR ISI
............. iii
BAB I PENDAHULUAN
..........
1
1.1 LATAR
BELAKANG .........
1
1.2 RUMUSAN
MASALAH ......
2
1.3 TUJUAN
PENULISAN .......
2
1.4 MANFAAT
PENELITIAN ........
3
BAB II PEMBAHASAN
........
4
2.1 TEORI
1) PENGERTIAN
PERPUSTAKAAN ........4
2) SEJARAH
PERPUSTAKAAN .......
4
3) TUJUAN
PERPUSTAKAAN ........
10
4) MANFAAT
PERPUSTAKAAN .......
10
5) KONSEP
PERPUSTAKAAN YANG IDEAL .........
11
A. PERPUSTAKAAN
SEBAGAI TEMPAT YANG NYAMAN ....... 12
B. PILAR
– PILAR POKOK ..................
13
2.2 HASIL
OBSERFASI .............
18
1. KLASIFIKASI
PERPUSTAKAAN ........
18
2. TATA
TERTIB DAN PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN........ 20
3. PERAN
PERPUSTAKAAN SERTA SEKOLAH .........
23
4. PERAN
PERPUSTAKAAN SERTA GURU .........
23
5. PERAN
PERPUSTAKAAN SERTA SISWA/I .......
23
BAB III PENUTUP ...........
26
KESIMPULAN
...........
26
SARAN
........
26
LAMPIRAN
...........
27
DAFTAR
PUSTAKA
.......
32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Istilah “PERPUSTAKAAN” sudah dikenal
oleh kalangan masyarakat luas, apalagi di lingkungan dunia pendidikan.
Perpustakaan asal dari kata pustaka yang artinya kitab, buku. Dalam Bahasa
Inggris library, Bahasa Latin liber artinya buku dan masih banyak lagi istilah
– istilah yang dipergunakan sesuai dengan bahasa masing-masing Negara.
Perpustakaan berarti pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi para pemakainya, oleh karena itu perpustakaan bukan hanya sekedar tempat penyimpanan bahan pustaka baik buku maupun non buku, tetapi ada upaya untuk mendayagunakan agar koleksi – koleksi yang ada dimanfaatkan oleh pemakainya secara maksimal. Perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut pembaca, bukan untuk dijual. Tujuan perpustakaan ialah mendayagunakan koleksinya untuk kepentingan pembaca.
Perpustakaan merupakan sumber untuk mendapatkan ilmu sambil menjelajahi dunia nya. Di perpustakaan kita dapat memperoleh informasi tentang pelajaran di sekolah ataupun untuk menambah ilmu.
Perpustakaan berarti pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi para pemakainya, oleh karena itu perpustakaan bukan hanya sekedar tempat penyimpanan bahan pustaka baik buku maupun non buku, tetapi ada upaya untuk mendayagunakan agar koleksi – koleksi yang ada dimanfaatkan oleh pemakainya secara maksimal. Perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut pembaca, bukan untuk dijual. Tujuan perpustakaan ialah mendayagunakan koleksinya untuk kepentingan pembaca.
Perpustakaan merupakan sumber untuk mendapatkan ilmu sambil menjelajahi dunia nya. Di perpustakaan kita dapat memperoleh informasi tentang pelajaran di sekolah ataupun untuk menambah ilmu.
Banyak orang yang berkunjung di
perpustakaan untuk mencari ilmu dan banyak pula orang yang berkunjung ke
perpustakaan hanya untuk semata mata mengerjakan tugas dari guru. Hal ini yang
mungkin harus di pertanyakan dalam minat belajar siswa ke perpustakaan,
terkadang perpustakaan hanya di jadikan fasilitas untuk mengerjakan tugas yang
di berikan guru saja padahal masih banyak yang dapat kita lihat dari
perpustakaan tersebut, kita dapat meminjam buku yang kita inginkan dari
perpustakaan sesuai dengan peraturan yang tertera di perpustakaan. Kita juga
harus mengutamakan budaya antri dalam meminjam buku karna terkadang kebanyakan
siswa tidak teratur dalam mengantri.
Apabila hal diatas dibiarkan terus –
menerus akan menimbulkan dampak negatif bagi siswa – siswi SMP Negeri 1
Karawang Barat untuk itu kami mengankat masalah ini menjadi karya ilmiah yang
berjudul peran perpustakaan bagi pelajar
SMP Negeri 1 Karawang Barat. Dengan harapan karya ini dapat menyadarkan dan
memberitahukan siswa dan siswi lebih memperhatikan dan menjaga perpustakaan di
SMP Negeri 1 Karawang Barat ini.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
Permasalahan yang akan kami bahas tentang perpustakaan di SMP Negeri 1
Karawang ini :
Ø Kurangnya
minat siswa untuk membaca buku di perpustakaan,
Ø Banyak
siswa yang tidak mentaati tata tertib perpustakaan,
Ø Fasilitas
di perpustakaan kurang lengkap,
Ø Penataan
buku yang kurang beraturan,
Ø Tempat
perpustakaan yang kurang luas.
1.3
TUJUAN
PENULISAN
Tujuan
kami memilih tema perpustakaan dalam minat belajar siswa yang tersusun dalam
karya ilmiah ini, untuk menginformasikan kekurangan dan kelebihan dari jumlah
pengunjung dan fasilitas yang terdapat di perpustakaan SMP Negeri 1 Karawang
Barat. Agar para pelajar lebih mengetahui peran perpustakaan di SMP Negeri 1
Karawang Barat ini, sehingga para pelajar lebih berminat untuk berpotensi dalam
membaca dan menambah ilmu di perpustakaan. Selain itu kami juga akan
memberitahukan seperti apa perpustakaan yang baik dan benar, mengetahui buku –
buku yang terdapat di perpustakaan SMP Negeri 1 Karawang Barat, dan mengetahui
fasilitas yang ada di SMP Negeri 1 Karawang Barat.
Untuk
membuat karya ilmiah ini kami akan menggunakan berbagai tahap yaitu :
1. Perencanaan
Kami akan melihat
keadaan yang ada di perpustakaan SMP Negeri 1 Karawang Barat.
2. Wawancara
Yaitu dimana kami akan
mewawancarai beberapa pengurus dari perpustakaan SMP Negeri 1 Karawang Barat.
3. Deskriptif
Yaitu dimana kami akan
membandingkan dan menyimpulkan semua informasi yang didapatkan.
4. Angket
kami juga akan
mewawancarai pengunjung perpustakaan dengan menggunakan angket yang di telah di
tulis pertanyaan. Angket akan kami bagikan setiap kelasnya.
1.4
MANFAAT
PENELITIAN
Manfaat
dalam penulisan karya ilmiah ini adalah :
v Memotifasi
siswa – siswi untuk berkunjung ke perpustakaan
v Memotifasi
siswa – siswi untuk mentaati peraturan perpustakaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TEORI
1)
PENGERTIAN
PERPUSTAKAAN
Dalam
arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Perpustakaan
sekolah secara umum adalah sebuah tempat yang menyediakan koleksi
literatur yang berguna bagi pendidikan di sekolah. Keberadaannya pun menyatu
dengan lingkungan sekolah, serta hanya bisa diakses oleh civitas akademika
sekolah yang bersangkutan.Dari pengertian perpustakaan sekolah tersebut,
menunjukkan bahwa perpustakaan sekolah adalah sebuah tempat eksklusif yang
tidak memungkinkan orang di luar sekolah untuk mengaksesnya. Dalam arti, orang
di luar sekolahan tidak memiliki hak untuk menikmati koleksi
perpustakaan serta meminjam koleksi yang ada tersebut bagi kepentingan
pribadinya.
Adanya
pengertian perpustakaan sekolah yang demikian eksklusif tersebut, bertujuan
untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para guru dan siswa untuk
menikmati koleksi perpustakaan. Di samping itu, hal tersebut untuk memudahkan
administrasi dan pencatatan transaksi peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan. Perpustakaan sekolah adalah salah
satu bagian kelengkapan yang harus ada di setiap lembaga pendidikan formal di
berbagai tingkatan. Karena perpustakaan dianggap sebagai guru kedua, setelah
guru yang ada di sekolah tersebut. Hal ini disebabkan perpustakaan adalah
sebuah tempat di mana di dalamnya terdapat banyak ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi siswa
untuk diketahui.
2)
SEJARAH
PERPUSTAKAAN
Perkembangan
perpustakaan tidak dapat dipisahkan di sejarah manusia karena perpustakaan
merupakan produk manusia. Dalam sejarahnya, manusia mula-mula tidak menetap
sebagai mengembara dari satu tempat ke tempat yang lain. Kehidupan seperti ini
sering disebut kehidupan nomaden. Manusia mencari makan dari alam sekitarnya,
sedangkan untuk keperluan ternaknya ia mencari sumber air serta rumput. Manusia
mulai berusaha menggarap lahan yang ada disekitarnya, untuk keperluan daging
manusia memburu binatang yang ada disekitarnya. Kehidupan berburu ini tidak
beranjak jauh dari kehidupan nomaden. Dalam pengembarannya serta dari kehidupan
bertaninya, manusia memperoleh pengalaman bahwa bila dia member tanda pada
sebuah batu, pohon, papan, lempengan serta benda lainnya, ternyata manusia
dapat menyampaikan berita ke manusia lainnya. Pesan ini dipahatkan pada batu
atau pohon atau benda lainnya. Selama itu manusia berhubungan dengan manusia
lain melalui bahasa lisan maupun bahasa isyarat. Setelah menggunakan berbagai tanda
yang dipahatkan pada pohon ataupun batu ataupun benda lainnya, manusia mulai
berkomunikasi dengan kelompok lain melalui bahasa tulisan.
Adanya tulisan tersebut dapat membantu daya ingat
manusia daya ingat manusia kini manusia dapat melihat “catatannya” pada pohon,
batu, dan lempengan. Pesan dalam berbagai pahatan itu dapat diteruskan ke
generasi berikutnya. Bila kegiatan memberi tanda pada berbagai benda itu
dilakukan dari satu generasi ke generasi yang berikutnya maupun dari suku satu
ke suku lainnya maka banyak dugaan bahwa perpustakaan dalam bentuknya yang
sangat sederhana sudah mulai dikenal ketika manusia mulai melakukan kegiatan
penulisan pada berbagai benda. Benda itu dapat diteruskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya ataupun dapat dibaca oleh suku lain.
Berdasarkan
bukti arkeologis diketahui bahwa perpustakaan pada awal mulanya tidak lain
berupa kumpulan catatan transaksi niaga. Dengan kata lain, perpustakaan purba
tidak lain merupakan sebuah kemudahan untuk menyimpan catatan niaga. Karena
kegiatan perpustakaan purba tidak lain menyimpan kegiatan niaga maka ada
kemungkinan bahwa perpustakaan dan arsip semula bersumber pada kegiatan yang
sama untuk kemudian terpisah.
Dari kegiatan itu, ternyata bahwa sejak semula salah
satu kegiatan perpustakaan ialah menyimpan produk tulisan masyarakat sekaligus
juga
perpustakaan merupakan produk
masyarakat karena tak ada perpustakaan tanpa ada masyarakat.
SEBELUM MASEHI
Disebutkan
diatas bahwa manusia berusaha mencatat kegiatannya dengan cara memahatkannya pada
kayu, batu, dan lempengan. Lambat laun catatan itu dianggap kurang praktis
karena sulit digunakan dan sukar disimpan. Karena catatan pada batu atau
lempengan tanah liat itu dianggap kurang praktis, manusia berusaha menemukan
alat tulis yang lebih baik daripada alat tulis periode sebelumnya.
Pada sekitar tahun 2500 sebelum Masehi, orang Mesir
mendapatkan sebuah temuan sederhana tapi memiliki pengaruh besar bagi peradaban
manusia, yaitu penemuan bahan tulis berupa papyrus yang dibuat dari
sejenis rumput yang tumbuh di sepanjang sungai Nil. Rumput tersebut dihaluskan
dengan cara ditumbuk lalu diratakan, kemudian dikeringkan dan digunakan untuk
menulis dengan menggunakan pahatan dan tinta. Dari kata papyrus itu
berkembanglah istilah paper, papiere, papiros yang berarti kertas.
Penemuan kertas dari rumput papyrus ini dianggap penting bagi manusia
karena serat selulosenya merupakan landasan kimiawi bagi pembuatan kertas zaman
modern.
SESUDAH MASEHI
Hingga sekitar
tahun 700-an Masehi, papyrus masih digunakan sebagai bahan tulis,
kemudian mulai digunakan bahan lain seperti kulit binatang. Sekitar abad
pertama Masehi, sejenis bahan yang mirip dengan kertas yang kita gunakan saat
ini telah ditemukan di Cina. Namun karena pengetatan yang dilakukan penguasa
Cina terhadap semua benda yang keluar masuk dari Cina maka penemuan kertas itu
tidak dikenal di Eropa hingga tahun 1150-an. Sebelum itu, Eropa menggunakan
kulit binatang sebagai bahan tulis, misalnya mereka membuat alat tulis dari
kulit kambing, domba, biri-biri, sapi, dan binatang lain yang disebut parchmen.
Parchmen sebenarnya berasal dari kata “pergamuan” sebuah kota kecil di Asia
Kecil tempat parchmen pertama kali digunakan. Parchmen digunakan untuk bahan
tulis sebelum kertas ditemukan. Bahan tulis lain disebut vellum, tersebut dari
kulit sapi atau kambing, digunakan untuk menulis dan menjilid buku.
Karena Eropa Barat baru mengenal kertas pada abad
ke-12, sedangkan mesin cetak baru dikenal pada abad ke-15 maka pengembangan
perpustakaan
berjalan lambat. Ketika kertas sudah dikenal,
sedangkan teknik pencetakan masih primitive, di Eropa Barat dikenal sejenis
terbitan bernama incunabula yang berarti buku yang dicetak dengan
menggunakan teknik bergerak (movable type) sebelum tahun 1501.
Pengaruhnya bagi perpustakaan adalah perpustakaan terutama di Eropa hanya
menyimpan naskah tulisan tangan lazim yang disebut “manuskrip”. Makrip ini
umumnya berbentuk gulungan, disebut scroll.
Di Eropa Barat sekitar tahun 1440 tatkala Johann
Gutenberg dari kota Mainz, Jerman mencetak buku dengan tipe cetak gerak. Setiap
aksara dilebur ke dalam logam, kemudian dipindah ke dasar mesin pres lalu
diberi tinta. Kemudian ditaruh kertas di atasnya lalu digulung dengan lempeng
pemberat. Sejak penemuan Gutenberg ini (sebenarnya penemuan untujk kawasan
Eropa) pembuatan manuskrip yang semula ditulis tangan, kini dapat digandakan
dengan mesin cetak. Karena teknik pencetakan yang masih sederhana ini maka
hasilnya pun masih sederhana dibandingkan dengan buku cetakan masa kini. Buku
yang diterbitkan semasa ini hingga abad ke-16 dikenal dengan nama incunabula.
Mesin cetak penemuan Gutenberg kemudian dikembangkan
lagi sehingga mulai abad ke-16 pencetakan buku dalam waktu singkat mampu
menghasilkan ratusan eksemplar. Hasilnya bagi perpustakaan ialah terjadinya
revolusi perpustakaan artinya dalam waktu singkat perpustakaan diisi dengan
buku cetak. Revolusi yang mirip sama terjadi hampir 400 tahun kemudian ketika
buku mulai digantikan bentuk elektronik. Dari Jerman, mesin cetak kemudian
tersebar keseluruh Eropa, kemudian dibawa lagi ke Asia tempat asal usul mesin
cetak.
Mesin cetak yang diasosiasikan dengan buku menimbulkan
dampak sosial yang besar. Misalnya, bila sebuah negara berada di bawah
kekuasaan yang mutlak, berbagai pengarang menulis buku dengan tujuan menentang
tirani. Hal ini sering berakhir dengan pelarangan buku yang menentang
kekuasaan, alasan lain menulis buku ialah untuk mata pencaharian. Banyak orang
hidup hanya dari menulis buku saja. Misalnya, para sastrawan dan penulis novel.
Alasan lain menulis buku ialah melakukan komunikasi formal antara penulis
dengan pembacanya.
Pada tahun-tahun sebelum 1887, tempat ibadah, kerajaan
mengelola perpustakaan hanya sekedar menata bahan-bahan pustaka yang ada
sehingga hanya memerlukan 1 orang pegawai tanpa perlu keahlian khusus karena
informasi terekam masih sangat terbatas.
Pada
perkembangan selanjutnya, informasi terekam berkembang sedemikian pesatnya
sehingga perpustakaan tak bisa dikelola oleh satu orang saja dan beberapa
keahlian khusus dalam mengumpulkan, mengelola dan menyebarkan bahan pustaka
sangat diperlukan. Pada tahun 1887, seorang praktisi perpustakaan bernama
Melvyl Dewey membuka sekolah formal perpustakaan untuk pertama kalinya di
Columbia College. Walaupun Kurikulumnya masih berdasarkan "Trial and
Error" dan hanya mengajarkan Dewey Decimal Classification, cataloguing,
classification, references and bibliography, book selection and administration
tetapi lulusannya menyebar ke seluruh Amerika Serikat dan sebagian besar dari
mereka mendirikan sekolah perpustakaan di daerah masing-masing. Lama sekolahnya
berkisar 3 bulan sampai 1 tahun ( Miksa, 1986). Pada masa ini muncullah
tokoh-tokoh yang sangat perhatian terhadap Ilmu perpustakaan dengan memberikan
kritik-kritik demi kemajuan sekolah-sekolah pertemuan tersebut, diantaranya
adalah Azariah Root dan Aksel Josephson yang mengusulan untuk pendirian sekolah
perpustakaan di tingkat pasca sarjana. Tokoh yang paling berpengaruh waktu itu
adalah Charles C. Williamson. Williamson ( Shera, 1972) mengatakan bahwa secara
kwantitatif, sekolah perpustakaan sudahlah cukup tetapi secara kwalitatif
sekolah perpustakaan sangat perlu diperbaharui. Semboyannya waktu itu adalah
"no more library schools, but better library schools".
Dari
perkembangan perpustakaan selama hampir 500 tahun itu, kita dapat menyimak
adanya kondisi yang menguntungkan pertumbuhan perpustakaan. Ada pula kondisi
yang menghambat pertumbuahan perpustakaansehingga perpustakaan tidak berkembang
secara wajar. Perpustakaan mencerminkan kebutuhan sosial, ekonomi, kultural,
dan pendidikan suatu masyarakat. Bila kebutuhan tersebut dipenuhi, masyarakat
akan menuntut pembangunan perpustakaan. Di negara maju, kebutuhan ekonomi sudah
dipenuhi dan meningkat ke kebutuhan kultural. Di negara berkembang, mayarakat masih
bergulat dengan kesulitan ekonomi sehingga kebutuhan yang mendesak ialah
kebutuhan pangan, pakaian, dan papan. Karena itu, perkembangan perpustakaan,
terutama perpustakaan umum, di negara berkembang lebih lambat dibandingkan di
negara maju.
Dengan demikian, perpustakaan akan tumbur subur bila :
1.
Masyarakat
telah matang dalam arti telah mencapai kematangan sosial dan kultural sehingga
menyadari perlunya penyimpanan, penyebaran, dan perluasan wadah pengetahuan.
2.
Bila
dalam masyarakat timbul dorongan untuk memperbaiki diri sendiri serta tumbuh
kesadaran akan perlunya informasi.
3.
Adanya kepemimpinan yang mendorong penggunaan
perpustakaan, tunjangan keuangan untuk menunjang perpustakaan serta minat
budaya dan intelektual untuk menggunakan perpustakaan.
4.
Adanya kemakmuran ekonomi yang memungkinkan perorangan
maupun perusahaan menyumbang sebagian keuntungannya untuk perpustakaan.
5.
Adanya
pertumbuhan ekonomi, kekuatan nasional, dan status nasional yang mendorong
penyebarluasan informasi serta penggunaan informasi yang bermanfaat.
3)
TUJUAN
PERPUSTAKAAN
Tujuan perpustakaan adalah untuk
membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan
dorongan melelui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka:
·
Dapat mendidik dirinya sendiri secara
berkesimbungan
·
Dapat tanggap dalam kemajuan pada
berbagai lapangan ilmu
pengetahuan, kehidupan sosial dan politik
·
Dapat memelihara kemerdekaan berfikir
yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik
·
Dapat mengembangkan kemampuan berfikir
kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat
menghargai hasil seni dan budaya manusia
·
Dapat meningkatkan tarap kehidupan
sehari-hari dan lapangan pekerjaannya
·
Dapat menjadi warga negara yang baik dan
dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina
saling pengertian antar bangsa
Dapat menggunakan
waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.
4)
MANFAAT
PERPUSTAKAAN
Adanya
kehadiran perpustakaan di sekolah beserta koleksinya diharapkan mampu meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Khususnya melalui penambahan
pengetahuan bagi guru dan siswa yang ada di sekolah tersebut. Beberapa manfaat
dari keberadaan perpustakaan sekolah adalah :
- Merangsang minat membaca baik pada guru dan siswa. Karena membaca adalah sumber pengetahuan yang paling besar. Dari membaca, seseorang bisa mendapatkan informasi yang barangkali belum pernah dilihat atau didengarnya secara lengkap dan akurat.
- Sumber literatur yang paling dekat. Koleksi buku di perpustakaan adalah salah satu sumber bagi guru dan siswa untuk memperoleh literatur yang sesuai dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari.
- Perpustakaan sebagai pusat informasi. Untuk mendapatkan informasi terkini, salah satu tempat di sekolah yang bisa dituju adalah perpustakaan. Dalam perpustakaan biasanya dilengkapi dengan media massa yang terbit setiap hari sebagai media penyampai berita teraktual.
- Sumber pembelajaran menulis. Membaca koleksi perpustakaan, bisa menjadi bahan referensi apabila hendak menulis sebuah karya ilmiah, baik itu yang termasuk karya ilmiah murni atau juga karya ilmiah populer. Penulisan sebuah karya ilmiah memang harus didasarkan pada sumber literatur yang sudah ada sebelumnya. Perpustakaan bisa dijadikan rujukan untuk mencari literatur yang dibutuhkan.
5)
KONSEP PERPUSTAKAAN
YANG IDEAL
Keberadaan perpustakaan di
sekolah, merupakan salat satu pilar penting yang mendukung keberhasilan
kegiatan belajar dan mengajar yang berlangsung di sekolah. Perpustakaan
mempunyai peran yang jauh lebih penting sebagai tempat belajar dan mengelola
pengetahuan karena tujuan dan fungsi perpustakaan secara umum adalah sebagai
tempat untuk mengumpulkan, menata, mengolah, menyimpan, melestarikan, merawat
dan menyediakan bahan pustaka dalam berbagai bentuk.
(a) Perpustakaan sebagai tempat yang nyaman
Sebagai salah satu pilar
pendukung kesuksesan belajar, perpustakaan seharusnya mampu menyediakan tempat
yang nyaman, suasana yang menyenangkan bagi pengunjung, bahkan untuk
selanjutnya, suasana yang menyenangkan ini dapat menarik minat orang-orang yang
pada awalnya enggan datang ke perpustakaan menjadi suka datang ke perpustakaan.
Jadi, sebagai langkah awal, perpustakaan harus mampu menyodorkan daya tarik
bagi pengunjung terlebih dahulu.
Pertama, hal yang harus dibenahi
adalah pencahayaan yang cukup untuk mendukung kegiatan membaca. Sumber cahaya
dapat berasal dari cahaya matahari maupun lampu. Cahaya di dalam ruangan ini
kemudian akan berbaur dengan warna dinding ruangan dan tata letak yang enak dan
nyaman dipandang. Warna dinding yang teduh, nyaman, dan sejuk akan membuat
setiap ingin datang lagi ke perpustakaan. Begitu pula tata letak meja, rak
buku, arah pintu, tempat peminjaman buku yang mudah dijangkau akan membuat
pengunjung semakin nyaman.
Kedua, faktor kebersihan
lingkungan perpustakaan juga menjadi faktor yang cukup menentukan. Kebersihan
lingkungan disini meliputi kebersihan outdoor (di
luar ruangan) dan kebersihan indoor (di dalam ruangan).
Kebersihan untuk lingkungan di luar perpustakaan dapat dilihat dari bagian
gedung/bangunan luar dan jalan menuju ke perpustakaan (apakah mudah dijangkau
atau sulit dijangkau, apakah letaknya strategis atau tersembunyi). Sebagai daya
tarik, penempatan tanaman hias yang sesuai baik di luar maupun di dalam ruangan
juga dapat mempengaruhi kenyamanan suasana di perpustakaan. Selain kebersihan
di luar ruangan, kebersihan di dalam ruangan juga tidak kalah pentingnya,
karena di ruangan inilah pengunjung akan bertahan lebih lama. Salah satu faktor
penghambat kebersihan dalam sebuah ruangan adalah debu, baik debu-debu yang
berada di lantai, meja, dan kursi, maupun debu-debu yang menempel di buku-buku
koleksi. Bila faktor kebersihan yang disebabkan oleh debu ini kurang tertangani
dengan baik akan menjadi kendala yang cukup menganggu, karena beberapa
pengunjung yang alergi terhadap debu dapat menjadi kurang nyaman berada di
perpustakaan ketika dia sedang mencari dan membolak-balik buku koleksi.
(b) Pilar-pilar pokok sebuah perpustakaan ideal
Tiga pilar pokok perpustakaan
adalah koleksi, sumber daya manusia (pustakawan) dan pelayanan yang memadai.
1. Koleksi Perpustakaan
Koleksi perpustakaan pada
umumnya berupa buku, dari berbagai jenis, dengan beragam bentuk. Bahan pustaka
baik yang cetak seperti buku, jurnal, hasil penelitian, skripsi, tesis, koran,
majalah dan sebagainya, sedangkan non cetak seperti CD-ROM, jurnal elektronik,
CD, disket, kaset.
Koleksi yang lengkap dengan
jumlah yang memadai, didukung oleh luas ruangan yang cukup leluasa untuk
menampung kapasitas koleksi tersebut akan menjadi sebuah nilai lebih bagi
sebuah perpustakaan. Namun untuk menambah koleksi juga bukan merupakan hal yang
mudah. Faktor utama yang menjadi kendala dalam penambahan koleksi ini adalah
masalah keuangan. Namun, hal ini dapat disiasati dengan beberapa langkah
seperti :
a. Membeli buku-buku murah
pada saat diadakan pameran. Pemberian diskon sebagai harga promosi yang
dilakukan oleh banyak pernerbit dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh
pengelola perpustakaan dalam rangka menambah koleksi perpustakaan yang baik dan
berkualitas.
b. Menjadikan perpustakaan sebagai
pusat deposit. Setiap kegiatan sekolah yang menghasilkan karya berupa buku,
majalah, maupun karya-karya lain yang berupa tulisan disimpan di dalam
perpustaan sebagai bahan koleksi di perpustakaan.
c. Menjalin kerjasama dengan
pihak luar, seperti perpustakaan-perpustakaan lain yang sejenis maupun yang
tidak sejenis, pertukaran koleksi dan peminjaman koleksi perpustakaan dalam
jangka waktu berkala. Selain kerjasama dengan perpustakaan, kerjasama dengan
pihak lain yang erat kaitannya dengan buku juga dapat dilakukan, misalnya
seperti kerjasama dengan penerbit, terutama penerbit-penerbit lokal sehingga
terjadi kerjasama yang bukan cuma menguntungkan pihak perpustakaan sekolah,
namun juga menguntungkan pihak penerbit karena badan usahanya semakin dikenal
luas.
d. Mencari donatur buku atau
bahan pustaka, baik dari pihak pemerintah, swasta mapun donatur pribadi.
Pencarian ini dapat dilakukan melalui tatap langsung (bertemu langsung) maupun
melalui penerlusuran di internet, dan bergabung dengan komunitas penulis/milis
perpustakaan untuk mendapatkan kesempatan koleksi gratis.
e. Koleksi tambahan juga dapat
diperoleh melalui penyiangan koleksi perpustakaan lain yang sedang melakukan
pembenahan, namun biasanya koleksi perpustakaan ini merupakan buku-buku lama
yang kondisi fisik dan isinya sudah kurang mendukung sehingga untuk mendapatkan
tambahan koleksi dari hasil penyiangan harus benar-benar dapat memilih dan
menyeleksi bahan-bahan pustaka yang sesuai dan relevan dengan perpustakaan yang
bersangkutan.
2. Pustakawan.
Untuk menciptakan sebuah
perpustakaan yang ideal, langkah paling awal yang harus dilakukan adalah
memperbaiki sumber daya manusianya, dan sumber daya manusia yang utama dalam
sebuah perpustakaan adalah pustakawan-pustakawan yang handal dan kompeten di bidangnya.
Hal itu akan tercapai apabila mereka mendapat pendidikan dan keterampilan yang
cukup menunjung pekerjaan mereka terkait dengan kemajuan teknologi
informasi yang sangat pesat. Karena perpustakaan sebagai salah satu sumber
belajar harus bisa menyediakan fasilitas yang sesuai dengan perkembangan zaman
yang saat ini didominasi oleh kecanggihan teknologi informasi.
Pustakawan senior merupakan
modal utama perpustakaan dalam mengawal perubahan. Mereka harus diberi motivasi
agar mau mengikuti perkembangan tehnologi informasi. Seandainya ada satu dua
pustakawan senior yang “gaptek”, mereka harus tetap
dilibatkan agar mereka dapat memberi contoh kepada pustakawan yunior. Kalau
yang tua saja masih mau belajar, kenapa yang lebih muda tidak? Seharusnya yang
lebih muda akan lebih giat belajar dibandingkan dengan yang lebih tua.
Sekalipun penambahan tenaga
kerja baru sekarang sulit, namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk
melakukannya. Yang terpenting dalam “recruitment”
adalah harus dilakukan sebaiknya mungkin. Kriteria pustakawan yang akan
diterima harus jelas, hindarkan dari kolusi dan nepotisme serta seleksi harus
dilakukan secara profesional dan transparan. Pustakawan yang diperlukan untuk
menghadapi tantangan kedepan adalah disamping pustakawan yang mempunyai latar
belakang pendidikan perpustakaan, dia juga harus memiliki kemampuan dalam
bidang teknologi informasi.
Struktur organisasi yang semula
efektif untuk pencapaian tujuan, barangkali sekarang perlu adanya evaluasi.
Apakah struktur yang ada masih efektif dan sesuai dengan tuntutan perkembangan
teknologi? Perubahan harus dilakukan agar tujuan perpustakaan dapat dicapai
dengan efektif dan juga sesuai dengan kemajuan.
Gaya kepemimpinan adalah unsur
lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan perpustakaan dalam menghadapi
tantangan dimasa mendatang. Gaya kepemimpinan tradisional akan menghadapi
banyak kendala apabila diterapkan dimasa sekarang karena perubahan yang terjadi
berlangsung begitu cepat, tuntutan pengguna perpustakaan begitu tinggi diluar
kemampuan para pustakawan. Oleh karena itu gaya kepemimpinan tradisional harus
kita tinggalkan diganti dengan gaya kepemimpinan yang lebih fleksibel dalam
mengahadapi perubahan. Tugas utama pemimpim adalah dapat memotivasi staf agar
bekerja lebih cerdas dan giat untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pengguna
perpustakaan. Para pemimpin harus mampu mengidentifikasi kebutuhan pengguna
sekaligus harus mampu juga menempatkan staf sesuai dengan kemampuannya.
3. Pelayanan Dan Fasilitas Perpustakaan
Pelayanan
yang cepat, tepat, akurat, didukung dengan sikap yang baik, ramah, akan semakin
melangkapi citra perpustakaan ideal. Pelayanan yang cepat dapat dicapai apabila
dalam sistem kerjanya menggunakan metode yang tepat didukung dengan fasilitas
teknologi informasi yang sampai saat ini sudah diakui dapat membantu banyak
pekerjaan manusia menjadi lebih cepat dalam skala yang besar. Pelayanan dapat
berlangsung dengan tepat apabila didukung oleh sumber daya manusia yang teliti
dan bertanggung jawab dalam pekerjaannya.
Penerapan teknologi
informasi yang dapat digunakan perpustakaan adalah :
a. Otomasi Perpustakaan
Otomasi
perpustakaan adalah suatu teknologi yang digunakan perpustakaan untuk
pengolahan, pelayanan dan penelusuran kembali (OPAC). Program yang digunakan
oleh perpustakaan adalah program Dynix
b. CD-ROM
CD-ROM
adalah berisikan informasi tentang jurnal yang dikemas dalam bentuk CD dan
dioperasikan dengan menggunakan komputer.
c. Internet
Pengunaan
Internet di perpustakaan bertujuan untuk penyediaan penyediaan sarana dan
prasarana dimana pengguna perpustakaan baik siswa, guru dan pengelola
perpustakaan (pustakawan) dapat menelusuri informasi yang dibutuhkan melalui
internet. Dalam hal ini, perpustakaan menyediakan sejumlah komputer sebagai
terminal yang terhubung ke Internet. Apabila memungkinkan, penyediaan fasilitas
internet ini juga bisa diperluas jangkauannya dengan adanya fasilitas hotspot
di areal sekolah.
d. Digital Library (Perpustakaan Digital)
Digital
library adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu tulisan, gambar,
suara dalam bentuk file elektronik dan menyebarluaskan dengan menggunakan
protokol elektronik melalui jaringan komputer. Koleksi yang dimasukkan dalam
digital library untuk sementara ini adalah skripsi, tesis, makalah.
e. Jurnal Elektronik
Jurnal
elektronik adalah jurnal yang dikemas dalam bentuk file elektronik dalam
penelusuran informasi menggunakan jaringan internet.
Kelebihan
yang diperoleh dari penerapan teknologi informasi di perpustakaan adalah :
layanan lebih cepat, mudah, dan praktis; penelusuran lebih cepat dan mudah;
menghemat waktu; menghemat tenaga; membutuhkan sedikit SDM (pustakawan).
Selain
kelebihan yang dimiliki, penerapan teknologi informasi di perpustakaan ini juga
memiliki sisi kelemahan antara lain : tergantungan pada aliran listrik atau
PLN; bila komputer rusak layanan terganggu; minimnya teknisi komputer.
Beberapa
solusi pemecahan dalam mengatasi kelemahan tersebut antara lain: perlu adanya
jenset untuk mengantisipasi terjadinya mati listrik; merengkrut tenaga teknisi
komputer; mengirim pustakawan mengikuti kursus teknisi komputer; pengadaaan
komputer yang baru.
2.2
HASIL OBSERVASI
1
KLASIFIKASI
PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 1 KARAWANG BARAT
Sebagai
jantung pendidikan, perpustakaan harus mendapatkan perhatian utama. Gedung
perpustakaan harus representative dan lengkap dengan fasilitas pendukungnya,
dipenuhi dengan berbagai sumber ilmu pengetahuan. Awalnya perpustakaan SMPN 1
Karawang Barat terletak di bagian depan sekolah karna aturan lokasi diubah,
letak perpustakaannya berada belakang sekolah. Perpustakaan SMPN 1 Karawang
Barat ini sudah ada sejak tahun 1984 yang didirikan oleh bangsa PKS dengan
pengurusnya adalah Pa Nuryadi. Perpustakaan SMPN 1 Karawang Barat ini memiliki
motto yaitu “Sambut Masa Depan Dengan Penuh Pengetahuan” yang dikoordinatori
oleh Ibu Yani ( penanggung jawab ) dan Ibu Nani dan dibantu empat pengurus
perpustakaan yaitu Bp. Bubun, Ibu Yeni, Ibu Rita dan Bp. Nur.
Selain
memiliki motto perpustakaan SMPN 1 Karawang barat juga mempunyai visi dan misi
sebagai berikut :
Visi : mempermudah
siswa – siswi mencari bahan – bahan yang di butuhkan.
Misi :
·
Memperlengkap buku
·
Mengklasifikasi buku tersebut
Pengadaan bahan pustaka dilaksanakan dengan cara pembelian
buku oleh petugas atau koordinator perpustakaan, sumbangan dari siswa dan siswi
dan sumbangan dari pemerintah. Biasanya perpustakaan SMPN 1 Karawang Barat
menerima buku dari pemerintah setiap lima tahunnya dan membeli buku baru
langsung ke tokonya setiap 1 tahun sekali dari biaya denda siswa. Kemudian buku
– buku tersebut diberi katalog – katalog seperti nama pengarang, mata pelajaran
dan tahun terbitan hal itu dilakukan untuk memudahkan pengurus perpustakaan
untuk mencatat buku yang di pinjam siswa. Klasifikasi jenis buku di
perpustakaan SMPN 1 Karawang Barat meliputi :
1) Karya
Ilmiah
2) Karya
Umum
3) Filsafat
2 psikologi
4) Agama
5) Ilmu
– ilmu sosial
6) Bahasa
7) Ilmu
– ilmu murni ( pasti / murni )
8) Ilmu
– ilmu terapan (teknologi )
9) Kesenian
10) Hiburan dan
Olahraga
11) Kesastraan
12) Geografi
dan Sejarah UMUM
Perpustakaan
SMPN 1 Karawang Barat mempunyai fasilitas yang cukup lengkap, yaitu terdapat
AC, buku yang lengkap, kebersihan yang terjaga, terdapat slogan salah satunya :
membaca membuka jendela dunia. hanya perpustakaan inipun memiliki kekurangan
yaitu tudak terdapat toilet, komputer yang kurang memadai, belum ada ruang
untuk gudang buku, letaknya kurang terjangkau oleh siswa – siswi.
2
TATA TERTIB DAN
PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN
TATA
TERTIB
Perpustakaan
SMP Negeri 1 Karawang Barat mempunyai peraturan atau tata tertib sebagai
berikut :
1) Setiap
keluarga sekolah mempunyai hak untuk menggunakan perpustakaan.
2) Perpustakaan
di buka setiap jam istirahat
3) Setiap
memasuki ruang perpustakaan wajib mengisi daftar hadir pengunjung perpustakaan
4) Selalu
berpakaian rapi dan sopan
5) Buku
– buku teks bisa dipinjam dan dibawa pulang
6) Untuk
meminjam buku – buku yang bisa dibawa pulang, harus memiliki kartu anggota
perpustakaan
7) Anggota
perpustakaan di perbolehkan meminjam buku selama 2 hari sebanyak 1 buah
8) Setiap
akan meminjam buku harus memperlihatkan kartu anggota.
9) Pengembalian
buku harus tepat waktu sesuai waktu yang telah ditentukan
10) Bagi
peminjam bagi peminjam yang terlambat mengembalikan buku di kenai denda Rp.
200/hari keterlambatan
11) Apabila
kelas memerlukan buku, maka tanggung jawab oleh guru yang bersangkutan
12) Selama
didalam ruangan perpustakaan dilarang :
a)
Membawa makanan dan minuman
b)
Membawa senjata tajam
c)
Membawa fas, jaket dan sejenisnya
d) Dilarang
berbicara keras dan kotor
e)
Membuang sampah sembarangan
f)
Mengganggu orang lain
13) Merapihkan
kembali buku, majalah, koran setelah selesai membaca
14) Siswa
yang menggunakan komputer harus siswa yang terampil menggunakan komputer
15) Apabila
kelas menggunakan media komputer maka tanggung jawab oleh guru yang membimbing
16) Setiap
pengunjung perpustakaan di harapkan memelihara kebersihan, keindahan, keamanan,
ketenangan, ketentraman dan kekeluargaan
17) Dimohon
dengan hormat agar setiap pemakai perpustakaan mengindahkan peraturan ini.
PENGUNJUNG
Jumlah pengunjung perpustakaan SMPN
1 Karawang ini rata – rata mencapai 35 orang perhari. Selain berkunjung
terkadang ada juga yang meminjam buku dalam perharinya.
Berikut
adalah contoh daftar pengunjung dan peminjam di perpustakaan SMPN 1 Karawang
Barat :
TANGGAL
|
PENGUNJUNG
|
PEMINJAM
|
28 Januari 2013
|
5 orang
|
4 orang
|
29 Januari 2013
|
53 orang
|
4 orang
|
30 Januari 2013
|
-
|
1 orang
|
31 Januari 2013
|
-
|
4 orang
|
01 Februari 2013
|
-
|
3 orang
|
02 Februari 2013
|
-
|
4 orang
|
03 Februari 2013
|
-
|
-
|
04 Februari 2013
|
-
|
25 orang
|
05 Februari 2013
|
73 orang
|
42 orang
|
06 Februari 2013
|
-
|
15 orang
|
07 Februari 2013
|
150 orang
|
29 orang
|
08 februari 2013
|
-
|
17 orang
|
09 Februari 2013
|
-
|
5 orang
|
10 Februari 2013
|
-
|
-
|
11 Februari 2013
|
-
|
20 orang
|
12 Februari 2013
|
84 orang
|
22 orang
|
13 Februari 2013
|
-
|
25 orang
|
14 Februari 2013
|
19 orang
|
13 orang
|
15 Februari 2013
|
-
|
7 orang
|
16 Februari 2013
|
12 orang
|
-
|
17 Februari 2013
|
-
|
-
|
18 Februari 2013
|
21 orang
|
12 orang
|
19 Februari 2013
|
-
|
3 orang
|
20 Februari 2013
|
-
|
9 orang
|
21 Februari 2013
|
19 orang
|
18 orang
|
22 Februari 2013
|
18 orang
|
3 orang
|
23 Februari 2013
|
-
|
2 orang
|
24 Februari 2013
|
-
|
-
|
25 Februari 2013
|
20 orang
|
15 orang
|
26 Februari 2013
|
-
|
9 orang
|
3
PERAN
PERPUSTAKAAN SERTA SEKOLAH
Peran perpustakaan
bagi sekolah juga merupakan hal yang penting karena sekolah juga membantu dalam
meningkatkan fasilitas yang ada di perpustakaan.
4
PERAN
PERPUSTAKAAN SERTA GURU
Selain berguna untuk
siswa – siswi, perpustakaan juga berguna untuk guru – guru di SMPN 1 Karawang
Barat. Karna semua guru dapat menemukan semua materi yang akan di ajarkan.
5
PERAN
PERPUSTAKAAN SERTA SISWA - SISWI
Perpustakaan sangat
berguna untuk siswa – siswi terutama dalam mengerjakan tugas dan mencari
informasi, untuk mengetahui peran perpustakaan menurut siswa – siswi SMPN 1
Karawang Barat kami menyimpulkan dalam data angket yang telah di isikan :
DATA ANGKET
Persentase dari 23 siswa yang mengisi angket :
Keterangan
:
1. Fasilitas
yang sangat baik
2. Kebersihan
terjaga dengan baik
3. Buku
yang tersedia lengkap
4. Slogan
menarik untuk di lihat
5. Ruang
perpustakaan cukup nyaman
6. Pengunjung
mentaati tata tertib
7. Banyak
yang berkunjung ke perpustakaan
8. Pengelola
sudah cukup baik
9. Perpustakaan
masih terawat dengan baik
10. Perpustakaan
yang di inginkan
KESIMPULAN
ANGKET :
Dari seluruh jumlah angket yang
telah di jawab kami menyimpulkan bahwa :
1. Kebanyakan
siswa berpendapat bahwa perpustakaan sudah dalam keadaan baik karena ada
fasilitas yang sudah memadai seperti AC, kursi, buku yang lengkap serta meja.
Akan tetapai sebagian siswa berpendapat bahwa fasilitas di perpustakaan di SMP
1 Karawang Barat ini masih kurang memadai.
2. Kebanyakan
siswa berpendapat perpustakaan di SMP 1 Karawang barat sudah cukup baik dan
bersih, hanya saja masih banyak buku yang berantakan dan debu halus.
3. Kebanyakan
siswa berpendapat bahwa buku – buku di perpustakaan kurang lengkap dan kurang
memadai dan siswa – siswi mengeluhkan karena tidak adanya buku hiburan seperti
Novel.
4. Kebanyakan
siswa berpendapat bahwa slogan yang ada di perpustakaan SMP 1 Karawang Barat
sudah cukup menarik dan baik, untuk memotivasi para siswa untuk datang dan
membaca buku di perpustakaan.
5. Kebanyakan
siswa berpendapat bahwa ruang perpustakaan di SMP 1 Karawang Barat sudah cukup
nyaman, hanya saja di dalam ruang perpustakaan masih banyak debu halus.
6. Kebanyakan
siswa berpendapat bahwa siswa – siswi di SMP 1 Karawang Barat belum mentaati
peraturan karena masih banyak siswa – siswi yang berisik pada saat berada di
dalam ruang perpustakaan.
7. Kebanyakan
siswa berpendapat bahwa banyak siswa – siswi yang berkunjung ke perpustakaan,
akan tetapi mereka datang ke perpustakaan hanya untuk mengerjakan tugas saja.
8. Kebanyakan
siswa berpendapat bahwa pengelola perpustakaan sudah cukup baik dalam mengelola
perpustakaan karena mereka selalu menjaga debu agar ruang perpustakaan selalu
rapih dan menurut para siswa – siswi pengelola perpustakaan sangat baik dan
ramah.
9. Kebanyakan
siswa berpendapat bahwa perpustakaan di SMP 1 Karawang Barat masih terawat
dengan baik dan tidak ada coretan di dinding, hanya saja masih banyak buku yang
berantakan dan debu halus.
10. Kebanyakan
siswa berpendapat bahwa perpustakaan yang mereka ingin kan adalah perpustakaan
yang bersih, rapih, ruangan yang luas, fasilitas yang lengkap dan buku yang
lengkap.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
Perpustakaan
di SMP 1 Karawang Barat sudah cukup baik, hanya saja masih banyak kekurangan
nya seperti ruangan yang kurang luas, rak buku yang kurang memadai dan letak
perpustakaan yang kurang strategis sehingga menjadi penyebab kurang nya minat siswa
untuk berkunjung ke perpustakaan.
SARAN :
Sebaiknya
perpustakaan SMP 1 Karawang Barat ini di tempat kan di tempat yang lebih
strategis sehingga terjangkau oleh seluruh warga SMP 1 Karawang Barat selain
itu jika perpustakaan sudah di tempatkan di tempat yang strategis ruangan perpustakaan itu harus lebih luas,
dan fasilitasnya perlu di lengkapi agar para siswa lebih berminat datang dan lebih nyaman berada di perpustakaan.
LAMPIRAN
ANGKET
Nama : Kelas :
1. Fasilitas
yang terdapat di perpustakaan SMP Negeri 1 Karawang Barat ini sangat baik
a) Sangat
Setuju b) Setuju c) Tidak Setuju d)
Sangat Tidak Setuju
Pendapat
:
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Kebersihan
yang ada di perpustakaan SMP Negeri 1 Karawang Barat terjaga dengan baik
a) Sangat
Setuju b) Setuju c) Tidak Setuju d)
Sangat Tidak Setuju
Pendapat
:
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3. Buku yang tersedia di perpustakaan SMP Negeri
1 karawang lengkap
a) Sangat
Setuju b) Setuju c) Tidak Setuju d) Sangat Tidak Setuju
Pendapat
:
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4. Slogan
yang terdapat di perpustakaan SMP Negeri 1 Karawang Barat menarik untuk di
lihat
a) Sangat
Setuju b) Setuju c) Tidak Setuju d) Sangat Tidak Setuju
Pendapat
:
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
5. Ruang
perpustakaan di SMP Negeri 1 Karawang Barat sudah cukup nyaman
a) Sangat
Setuju b) Setuju c) Tidak Setuju d) Sangat Tidak Setuju
Pendapat
:
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
6. Pengunjung
perpustakaan selalu mentaati tata tertibnya misal “tidak boleh berisik”
a) Sangat
Setuju b) Setuju c) Tidak Setuju d) Sangat Tidak Setuju
Pendapat
:
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
7. Banyak
siswa yang berkunjung ke perpustakaan sekolah
a) Sangat
Setuju b) Setuju c) Tidak Setuju d) Sangat Tidak Setuju
Pendapat
:
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
8. Pengelola
perpustakaan sudah cukup baik dalam mengelola perpustakaan
a) Sangat
Setuju b) Setuju c) Tidak Setuju d) Sangat Tidak Setuju
Pendapat
:
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
9. Perpustakaan
kita masih terawat dengan baik
a) Sangat
Setuju b) Setuju c) Tidak Setuju d) Sangat Tidak Setuju
Pendapat
:
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
10. Menurutmu
perpustakaan yang seperti apakah yang kamu inginkan di SMP Negeri Karawang
Barat ini?
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Gambar
3.1 tempat penyimpanan buku
Gambar
3.2 tempat meminjam dan absen siswa
Gambar 3.3 Tempat buku
Gambar 3.4 tempat membaca
DAFTAR PUSTAKA
Anonym,
2008. Tips Agar Buku Berumur Panjang.
Anonym.
2008. Membangun Koleksi Digital.
Bambang,
2009. Peran Perpustakaan dalam Membina Minat Baca.
Daryono, 2009.
Pengembangan Minat Baca Masyarakat.
Hardiningtyas,
T. 2008. Meningkatkan Profesionalisme Pustakawan dalam Mendukung Tugas Pokok
Fungsi Instansi : antara harapan dan kenyataan.
Hardiningtyas,
T. 2009. Koleksi Perpustakaan, Untuk Siapa?
Harmawan,
2008. Peran Perpustakaan dalam Meningkatkan Peringkat Webometric.
Harmawan.
2008. Peran Pustakawan Dalam Era Digitalisasi Informasi.
Hermanto,
B. 2008. Penerapan Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Mutu Layanan
Perpustakaan Universitas Sebelas Maret.
Mafar,
F. 2008. Perpustakaanmu, Perpustakaanku, Perpustakaan Kita Semua.
Pardede,
J. P. 2008. Membaca Dunia Lewat Menumbuhkan Minat Baca, Harian Analisa,
Santoso,
B. 2009. Pemasaran dan Promosi Perpustakaan.
UPT
Perpustakaan ITB, 2004. Kiat Mengembangkan Perpustakaan, TRIK DAN TIP : Konsep
Praktis Pengembangan Perpustakaan.
Wahyudiati.
2008. Optimalisasi Perpustakaan Sekolah Untuk Menumbuhkan Minat Baca,
Widuri,
N. R. 2008. Memperbanyak Bahan Pustaka dengan Dana Terbatas.
Wijayanti,
P.H. 2008. Indonesia, Buku, dan Budaya Membaca.
Asmani, Jamal M.
2009. Manajemen Pengelolaan dan Kepemimpinan Pendidikan. Jogjakarta: Diva
Press.
Bafadal,
Ibrahim.1991 . Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Malang: Bumi Aksara.
Sinaga, Dian Mengelola Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Kreasi Media Utama, 2007) hlm. 15
Muchyidin, Suherlan. Mihardja, Iwa D Sasmita Perpustakaan (Bandung: PT Puri Pustaka 2008) hlm 41,42
Sulistyo. Basuki Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994) hlm. 6,7
Sulistyo. Basuki Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994)hlm. 24
Sumpeno, Wahyudin Perpustakaan Mesjid (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994) hlm. 8
Buxbaum, ahari Library Services (Jakarta: Murni Kencana 2004) Hlm. 12
Casson,
Lionel. Libraries in the Ancient World. New Haven, Connecticut: Yale University
Press, 2001.
Lerner,
Fred. The Story of Libraries: From the Invention of Writing to the Computer
Ages. New York: The Continuum Publishing Company, 1998.
McCabe,
Gerard B.; Kennedy, James R. (2003) "Planning for the modern public
library building", Libraries Unlimited, ISBN
0-313-32155-8
David
Bawden et al. (2007) Introducing Web 2.0 Concepts into the library/information
curriculum
Davis, Donald G. (1987). The History of Library School Internationalization. in John F Harvey and Frances Laverne Carroll (Eds.), Internationalizing Library and
Information Science Education: A Handbook of Policies and Procedures in Administration and Curriculum. Westport, Connecticut: Greenwood Press.
Franklin, T and van Harmelen, M. (2007) Web 2.0 for content for learning and teaching in Higher Education.
Miksa. Francis L "Melvil Dewey: The professional educator and his heirs." Library Trends. Vol. 34 (3). Winter 1986.p.359.
Reece. Ernest J. The Curriculum in Library Schools. New York: Columbia University Press. 1936. p.13.
Shera, J.H. The Foundations of Education for Librarianship. New York: Becker & Hayes, 1972.
Zain, Labibah. Rancangan Disertasi "Comparing Curriculum Design to Practitioners’ Needs: A Study of Indonesian Library Education Programs", McGill University 2008
Davis, Donald G. (1987). The History of Library School Internationalization. in John F Harvey and Frances Laverne Carroll (Eds.), Internationalizing Library and
Information Science Education: A Handbook of Policies and Procedures in Administration and Curriculum. Westport, Connecticut: Greenwood Press.
Franklin, T and van Harmelen, M. (2007) Web 2.0 for content for learning and teaching in Higher Education.
Miksa. Francis L "Melvil Dewey: The professional educator and his heirs." Library Trends. Vol. 34 (3). Winter 1986.p.359.
Reece. Ernest J. The Curriculum in Library Schools. New York: Columbia University Press. 1936. p.13.
Shera, J.H. The Foundations of Education for Librarianship. New York: Becker & Hayes, 1972.
Zain, Labibah. Rancangan Disertasi "Comparing Curriculum Design to Practitioners’ Needs: A Study of Indonesian Library Education Programs", McGill University 2008
Anonym,
2008. Tips Agar Buku Berumur Panjang.
Anonym. 2008. Membangun Koleksi Digital.
Bambang, 2009. Peran Perpustakaan dalam Membina Minat Baca.
Daryono, 2009. Pengembangan Minat Baca Masyarakat.
Hardiningtyas, T. 2008. Meningkatkan Profesionalisme Pustakawan dalam Mendukung Tugas Pokok Fungsi Instansi : antara harapan dan kenyataan.
Hardiningtyas, T. 2009. Koleksi Perpustakaan, Untuk Siapa?
Harmawan, 2008. Peran Perpustakaan dalam Meningkatkan Peringkat Webometric.
Harmawan. 2008. Peran Pustakawan Dalam Era Digitalisasi Informasi.
Hermanto, B. 2008. Penerapan Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Mutu Layanan Perpustakaan Universitas Sebelas Maret.
Mafar, F. 2008. Perpustakaanmu, Perpustakaanku, Perpustakaan Kita Semua.
Anonym. 2008. Membangun Koleksi Digital.
Bambang, 2009. Peran Perpustakaan dalam Membina Minat Baca.
Daryono, 2009. Pengembangan Minat Baca Masyarakat.
Hardiningtyas, T. 2008. Meningkatkan Profesionalisme Pustakawan dalam Mendukung Tugas Pokok Fungsi Instansi : antara harapan dan kenyataan.
Hardiningtyas, T. 2009. Koleksi Perpustakaan, Untuk Siapa?
Harmawan, 2008. Peran Perpustakaan dalam Meningkatkan Peringkat Webometric.
Harmawan. 2008. Peran Pustakawan Dalam Era Digitalisasi Informasi.
Hermanto, B. 2008. Penerapan Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Mutu Layanan Perpustakaan Universitas Sebelas Maret.
Mafar, F. 2008. Perpustakaanmu, Perpustakaanku, Perpustakaan Kita Semua.
Pardede,
J. P. 2008. Membaca Dunia Lewat Menumbuhkan Minat Baca, Harian Analisa,
Santoso, B. 2009. Pemasaran dan Promosi Perpustakaan.
UPT Perpustakaan ITB, 2004. Kiat Mengembangkan Perpustakaan, TRIK DAN TIP : Konsep Praktis Pengembangan Perpustakaan.
Wahyudiati. 2008. Optimalisasi Perpustakaan Sekolah Untuk Menumbuhkan Minat Baca,
Widuri, N. R. 2008. Memperbanyak Bahan Pustaka dengan Dana Terbatas.
Wijayanti, P.H. 2008. Indonesia, Buku, dan Budaya Membaca.
Santoso, B. 2009. Pemasaran dan Promosi Perpustakaan.
UPT Perpustakaan ITB, 2004. Kiat Mengembangkan Perpustakaan, TRIK DAN TIP : Konsep Praktis Pengembangan Perpustakaan.
Wahyudiati. 2008. Optimalisasi Perpustakaan Sekolah Untuk Menumbuhkan Minat Baca,
Widuri, N. R. 2008. Memperbanyak Bahan Pustaka dengan Dana Terbatas.
Wijayanti, P.H. 2008. Indonesia, Buku, dan Budaya Membaca.
Dari media :
http://blog.uny.ac.id/wahyudiati/2008/12/02/optimalisasi-perpustakaan-sekolah-untuk-menumbuhkan-minat-baca/
( 26 Feb. 13 )
Article II. http://cella.staf.narotama.ac.id/2012/02/10/pengertian-perpustakaan-sekolah-dan-manfaatnya/ ( 17 Feb. 13 )
http://fitrinurhati.multiply.com/journal/item/52/KONSEP-PERPUSTAKAAN-IDEAL-UNTUK-SEKOLAH?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem ( 26 Feb. 13 )
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah ( 17 Feb. 13 )
http://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan
( 25 Feb. 13 )
http://perpustakaan20.blogspot.com/2012/07/sejarah-perpustakaan.html
( 25 Feb. 2013 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=20
(17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=35 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=85 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=35 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=85 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=20
( 26 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=35 ( 26 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=35 ( 26 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=77
(17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=193 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=72 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=24 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=13 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=67 (17 Feb. 13 )
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=24395:qmembaca-duniaq-lewat-menumbuhkan-minat-baca&catid=121:artikel&Itemid=159(17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=147 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=79 (17 Feb. 13 )
http://blog.uny.ac.id/wahyudiati/2008/12/02/optimalisasi-perpustakaan-sekolah-untuk-menumbuhkan-minat-baca/ (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=7 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=26 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=193 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=72 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=24 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=13 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=67 (17 Feb. 13 )
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=24395:qmembaca-duniaq-lewat-menumbuhkan-minat-baca&catid=121:artikel&Itemid=159(17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=147 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=79 (17 Feb. 13 )
http://blog.uny.ac.id/wahyudiati/2008/12/02/optimalisasi-perpustakaan-sekolah-untuk-menumbuhkan-minat-baca/ (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=7 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=26 (17 Feb. 13 )
http://www.jisc.ac.uk/media/documents/programes/digitalrepositories/web2-content-learning-and-teaching.pdf (accessed 04.11.09) ( 26 Feb. 13 )
http://www.pemustaka.com
( 17 Feb. 13 )
No comments:
Post a Comment