Thursday, 22 October 2015

Contoh Karya Ilmiah



PERAN PERPUSTAKAAN BAGI PELAJAR SMP NEGERI 1
KARAWANG BARAT

KARYA TULIS ILMIAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS B. INDONESIA



Disusun oleh :
·        Andini Putri Perdana
·        Rahadian Nandea J
·        Regina Maharani






SMP NEGERI 1 KARAWANG BARAT
TAHUN AJARAN
2012/2013



ABSTRAK

Perpustakaan dapat di artikan sekolah secara umum adalah sebuah tempat yang menyediakan koleksi literatur yang berguna bagi pendidikan di sekolah. Keberadaannya pun menyatu dengan lingkungan sekolah, serta hanya bisa diakses oleh civitas akademika sekolah yang bersangkutan.
Dari pengertian perpustakaan sekolah tersebut, menunjukkan bahwa perpustakaan sekolah adalah sebuah tempat eksklusif yang tidak memungkinkan orang di luar sekolah untuk mengaksesnya. Dalam arti, orang di luar sekolahan tidak memiliki hak untuk menikmati koleksi perpustakaan serta meminjam koleksi yang ada tersebut bagi kepentingan pribadinya.
Adanya pengertian perpustakaan sekolah yang demikian eksklusif tersebut, bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para guru dan siswa untuk menikmati koleksi perpustakaan. Di samping itu, hal tersebut untuk memudahkan administrasi dan pencatatan transaksi peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan.
Perpustakaan sekolah adalah salah satu bagian kelengkapan yang harus ada di setiap lembaga pendidikan formal di berbagai tingkatan. Karena perpustakaan dianggap sebagai guru kedua, setelah guru yang ada di sekolah tersebut. Hal ini disebabkan perpustakaan adalah sebuah tempat di mana di dalamnya terdapat banyak ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi siswa untuk diketahui.




KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur kita panjatkan ke khadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan karya ilmiah yang bertema peran perpustakaan dalam minat belajar siswa – siswi SMP Negeri 1 Karawang Barat dengan sesempurna mungkin. Maksud atau tujuan kami membuat karya ilmiah ini adalah sebagai tugas mata pelajaran B. Indonesia.
Tak lupa kami berterimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan karya ilmiah ini :
·         Ibu Nani selaku guru B. Indonesia yang telah memberikan materi untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.
·         Ibu Yani selaku pengurus perpustakaan yang telah memberi waktunya kepada kami.
·          Teman – teman yang telah membantu dalam mengomentari anket kami dan membantu memotifasi kami.
·         Seluruh staf / pengurus perpustakaan yang memberi waktunya untuk wawancara dan memberikan penjelasan.
·         Seluruh media yang tidak bisa kami sebutkan satu – persatu yang telah membantu kami melengkapi karya ilmiah ini.
Sebelumnya kami meminta maaf yang sebesar – besarnya atas kesalahan pada karya ilmiah ini. kami menyadari bahwa karya ilmiyah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami harapkan kritik dan saran dari teman – teman demi perbaikan karya ilmiah ini.
Karawang, Februari 2013

Penulis
DAFTAR ISI

ABSTRAK ......... i
KATA PENGANTAR ....... ii
DAFTAR ISI ............. iii
BAB I PENDAHULUAN .......... 1
       1.1       LATAR BELAKANG ......... 1
       1.2       RUMUSAN MASALAH ...... 2
       1.3       TUJUAN PENULISAN ....... 2
       1.4       MANFAAT PENELITIAN ........ 3
BAB II PEMBAHASAN ........ 4
       2.1       TEORI
1)      PENGERTIAN PERPUSTAKAAN ........4
2)      SEJARAH PERPUSTAKAAN ....... 4
3)      TUJUAN PERPUSTAKAAN ........ 10
4)      MANFAAT PERPUSTAKAAN ....... 10
5)      KONSEP PERPUSTAKAAN YANG IDEAL ......... 11
A.    PERPUSTAKAAN SEBAGAI TEMPAT YANG NYAMAN ....... 12
B.     PILAR – PILAR POKOK .................. 13
       2.2       HASIL OBSERFASI ............. 18
1.      KLASIFIKASI PERPUSTAKAAN ........ 18
2.      TATA TERTIB DAN PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN........ 20
3.      PERAN PERPUSTAKAAN SERTA SEKOLAH ......... 23
4.      PERAN PERPUSTAKAAN SERTA GURU ......... 23
5.      PERAN PERPUSTAKAAN SERTA SISWA/I ....... 23
BAB III PENUTUP ........... 26
KESIMPULAN ........... 26
SARAN ........ 26
LAMPIRAN ........... 27
DAFTAR PUSTAKA ....... 32






BAB I
PENDAHULUAN
1.1              LATAR BELAKANG
            Istilah “PERPUSTAKAAN” sudah dikenal oleh kalangan masyarakat luas, apalagi di lingkungan dunia pendidikan. Perpustakaan asal dari kata pustaka yang artinya kitab, buku. Dalam Bahasa Inggris library, Bahasa Latin liber artinya buku dan masih banyak lagi istilah – istilah yang dipergunakan sesuai dengan bahasa masing-masing Negara.
Perpustakaan berarti pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi para pemakainya, oleh karena itu perpustakaan bukan hanya sekedar tempat penyimpanan bahan pustaka baik buku maupun non buku, tetapi ada upaya untuk mendayagunakan agar koleksi – koleksi yang ada dimanfaatkan oleh pemakainya secara maksimal. Perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut pembaca, bukan untuk dijual. Tujuan perpustakaan ialah mendayagunakan koleksinya untuk kepentingan pembaca.
            Perpustakaan merupakan sumber untuk mendapatkan ilmu sambil menjelajahi dunia nya. Di perpustakaan kita dapat memperoleh informasi tentang pelajaran di sekolah ataupun untuk menambah ilmu.
            Banyak orang yang berkunjung di perpustakaan untuk mencari ilmu dan banyak pula orang yang berkunjung ke perpustakaan hanya untuk semata mata mengerjakan tugas dari guru. Hal ini yang mungkin harus di pertanyakan dalam minat belajar siswa ke perpustakaan, terkadang perpustakaan hanya di jadikan fasilitas untuk mengerjakan tugas yang di berikan guru saja padahal masih banyak yang dapat kita lihat dari perpustakaan tersebut, kita dapat meminjam buku yang kita inginkan dari perpustakaan sesuai dengan peraturan yang tertera di perpustakaan. Kita juga harus mengutamakan budaya antri dalam meminjam buku karna terkadang kebanyakan siswa tidak teratur dalam mengantri.
            Apabila hal diatas dibiarkan terus – menerus akan menimbulkan dampak negatif bagi siswa – siswi SMP Negeri 1 Karawang Barat untuk itu kami mengankat masalah ini menjadi karya ilmiah yang berjudul peran perpustakaan bagi pelajar SMP Negeri 1 Karawang Barat. Dengan harapan karya ini dapat menyadarkan dan memberitahukan siswa dan siswi lebih memperhatikan dan menjaga perpustakaan di SMP Negeri 1 Karawang Barat ini.
1.2              RUMUSAN MASALAH
            Permasalahan yang akan kami  bahas tentang perpustakaan di SMP Negeri 1 Karawang ini :
Ø  Kurangnya minat siswa untuk membaca buku di perpustakaan,
Ø  Banyak siswa yang tidak mentaati tata tertib perpustakaan,
Ø  Fasilitas di perpustakaan kurang lengkap,
Ø  Penataan buku yang kurang beraturan,
Ø  Tempat perpustakaan yang kurang luas.

1.3              TUJUAN PENULISAN
Tujuan kami memilih tema perpustakaan dalam minat belajar siswa yang tersusun dalam karya ilmiah ini, untuk menginformasikan kekurangan dan kelebihan dari jumlah pengunjung dan fasilitas yang terdapat di perpustakaan SMP Negeri 1 Karawang Barat. Agar para pelajar lebih mengetahui peran perpustakaan di SMP Negeri 1 Karawang Barat ini, sehingga para pelajar lebih berminat untuk berpotensi dalam membaca dan menambah ilmu di perpustakaan. Selain itu kami juga akan memberitahukan seperti apa perpustakaan yang baik dan benar, mengetahui buku – buku yang terdapat di perpustakaan SMP Negeri 1 Karawang Barat, dan mengetahui fasilitas yang ada di SMP Negeri 1 Karawang Barat.
Untuk membuat karya ilmiah ini kami akan menggunakan berbagai tahap yaitu :
1.      Perencanaan
Kami akan melihat keadaan yang ada di perpustakaan SMP Negeri 1 Karawang Barat.
2.      Wawancara
Yaitu dimana kami akan mewawancarai beberapa pengurus dari perpustakaan SMP Negeri 1 Karawang Barat.
3.      Deskriptif
Yaitu dimana kami akan membandingkan dan menyimpulkan semua informasi yang didapatkan.
4.      Angket
kami juga akan mewawancarai pengunjung perpustakaan dengan menggunakan angket yang di telah di tulis pertanyaan. Angket akan kami bagikan setiap kelasnya.

1.4              MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dalam penulisan karya ilmiah ini adalah :
v  Memotifasi siswa – siswi untuk berkunjung ke perpustakaan
v  Memotifasi siswa – siswi untuk mentaati peraturan perpustakaan



BAB II
PEMBAHASAN
2.1       TEORI
1)      PENGERTIAN PERPUSTAKAAN
Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Perpustakaan sekolah secara umum adalah sebuah tempat yang menyediakan koleksi literatur yang berguna bagi pendidikan di sekolah. Keberadaannya pun menyatu dengan lingkungan sekolah, serta hanya bisa diakses oleh civitas akademika sekolah yang bersangkutan.Dari pengertian perpustakaan sekolah tersebut, menunjukkan bahwa perpustakaan sekolah adalah sebuah tempat eksklusif yang tidak memungkinkan orang di luar sekolah untuk mengaksesnya. Dalam arti, orang di luar sekolahan tidak memiliki hak untuk menikmati koleksi perpustakaan serta meminjam koleksi yang ada tersebut bagi kepentingan pribadinya.
Adanya pengertian perpustakaan sekolah yang demikian eksklusif tersebut, bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para guru dan siswa untuk menikmati koleksi perpustakaan. Di samping itu, hal tersebut untuk memudahkan administrasi dan pencatatan transaksi peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan. Perpustakaan sekolah adalah salah satu bagian kelengkapan yang harus ada di setiap lembaga pendidikan formal di berbagai tingkatan. Karena perpustakaan dianggap sebagai guru kedua, setelah guru yang ada di sekolah tersebut. Hal ini disebabkan perpustakaan adalah sebuah tempat di mana di dalamnya terdapat banyak ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi siswa untuk diketahui.
2)      SEJARAH PERPUSTAKAAN
Perkembangan perpustakaan tidak dapat dipisahkan di sejarah manusia karena perpustakaan merupakan produk manusia. Dalam sejarahnya, manusia mula-mula tidak menetap sebagai mengembara dari satu tempat ke tempat yang lain. Kehidupan seperti ini sering disebut kehidupan nomaden. Manusia mencari makan dari alam sekitarnya, sedangkan untuk keperluan ternaknya ia mencari sumber air serta rumput. Manusia mulai berusaha menggarap lahan yang ada disekitarnya, untuk keperluan daging manusia memburu binatang yang ada disekitarnya. Kehidupan berburu ini tidak beranjak jauh dari kehidupan nomaden. Dalam pengembarannya serta dari kehidupan bertaninya, manusia memperoleh pengalaman bahwa bila dia member tanda pada sebuah batu, pohon, papan, lempengan serta benda lainnya, ternyata manusia dapat menyampaikan berita ke manusia lainnya. Pesan ini dipahatkan pada batu atau pohon atau benda lainnya. Selama itu manusia berhubungan dengan manusia lain melalui bahasa lisan maupun bahasa isyarat. Setelah menggunakan berbagai tanda yang dipahatkan pada pohon ataupun batu ataupun benda lainnya, manusia mulai berkomunikasi dengan kelompok lain melalui bahasa tulisan.
Adanya tulisan tersebut dapat membantu daya ingat manusia daya ingat manusia kini manusia dapat melihat “catatannya” pada pohon, batu, dan lempengan. Pesan dalam berbagai pahatan itu dapat diteruskan ke generasi berikutnya. Bila kegiatan memberi tanda pada berbagai benda itu dilakukan dari satu generasi ke generasi yang berikutnya maupun dari suku satu ke suku lainnya maka banyak dugaan bahwa perpustakaan dalam bentuknya yang sangat sederhana sudah mulai dikenal ketika manusia mulai melakukan kegiatan penulisan pada berbagai benda. Benda itu dapat diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya ataupun dapat dibaca oleh suku lain.
Berdasarkan bukti arkeologis diketahui bahwa perpustakaan pada awal mulanya tidak lain berupa kumpulan catatan transaksi niaga. Dengan kata lain, perpustakaan purba tidak lain merupakan sebuah kemudahan untuk menyimpan catatan niaga. Karena kegiatan perpustakaan purba tidak lain menyimpan kegiatan niaga maka ada kemungkinan bahwa perpustakaan dan arsip semula bersumber pada kegiatan yang sama untuk kemudian terpisah.
Dari kegiatan itu, ternyata bahwa sejak semula salah satu kegiatan perpustakaan ialah menyimpan produk tulisan masyarakat sekaligus juga
perpustakaan merupakan produk masyarakat karena tak ada perpustakaan tanpa ada masyarakat.
SEBELUM MASEHI
Disebutkan diatas bahwa manusia berusaha mencatat kegiatannya dengan cara memahatkannya pada kayu, batu, dan lempengan. Lambat laun catatan itu dianggap kurang praktis karena sulit digunakan dan sukar disimpan. Karena catatan pada batu atau lempengan tanah liat itu dianggap kurang praktis, manusia berusaha menemukan alat tulis yang lebih baik daripada alat tulis periode sebelumnya.
Pada sekitar tahun 2500 sebelum Masehi, orang Mesir mendapatkan sebuah temuan sederhana tapi memiliki pengaruh besar bagi peradaban manusia, yaitu penemuan bahan tulis berupa papyrus yang dibuat dari sejenis rumput yang tumbuh di sepanjang sungai Nil. Rumput tersebut dihaluskan dengan cara ditumbuk lalu diratakan, kemudian dikeringkan dan digunakan untuk menulis dengan menggunakan pahatan dan tinta. Dari kata papyrus itu berkembanglah istilah paper, papiere, papiros yang berarti kertas. Penemuan kertas dari rumput papyrus ini dianggap penting bagi manusia karena serat selulosenya merupakan landasan kimiawi bagi pembuatan kertas zaman modern.
SESUDAH MASEHI
Hingga sekitar tahun 700-an Masehi, papyrus masih digunakan sebagai bahan tulis, kemudian mulai digunakan bahan lain seperti kulit binatang. Sekitar abad pertama Masehi, sejenis bahan yang mirip dengan kertas yang kita gunakan saat ini telah ditemukan di Cina. Namun karena pengetatan yang dilakukan penguasa Cina terhadap semua benda yang keluar masuk dari Cina maka penemuan kertas itu tidak dikenal di Eropa hingga tahun 1150-an. Sebelum itu, Eropa menggunakan kulit binatang sebagai bahan tulis, misalnya mereka membuat alat tulis dari kulit kambing, domba, biri-biri, sapi, dan binatang lain yang disebut parchmen. Parchmen sebenarnya berasal dari kata “pergamuan” sebuah kota kecil di Asia Kecil tempat parchmen pertama kali digunakan. Parchmen digunakan untuk bahan tulis sebelum kertas ditemukan. Bahan tulis lain disebut vellum, tersebut dari kulit sapi atau kambing, digunakan untuk menulis dan menjilid buku.
Karena Eropa Barat baru mengenal kertas pada abad ke-12, sedangkan mesin cetak baru dikenal pada abad ke-15 maka pengembangan perpustakaan
berjalan lambat. Ketika kertas sudah dikenal, sedangkan teknik pencetakan masih primitive, di Eropa Barat dikenal sejenis terbitan bernama incunabula yang berarti buku yang dicetak dengan menggunakan teknik bergerak (movable type) sebelum tahun 1501. Pengaruhnya bagi perpustakaan adalah perpustakaan terutama di Eropa hanya menyimpan naskah tulisan tangan lazim yang disebut “manuskrip”. Makrip ini umumnya berbentuk gulungan, disebut scroll.
Di Eropa Barat sekitar tahun 1440 tatkala Johann Gutenberg dari kota Mainz, Jerman mencetak buku dengan tipe cetak gerak. Setiap aksara dilebur ke dalam logam, kemudian dipindah ke dasar mesin pres lalu diberi tinta. Kemudian ditaruh kertas di atasnya lalu digulung dengan lempeng pemberat. Sejak penemuan Gutenberg ini (sebenarnya penemuan untujk kawasan Eropa) pembuatan manuskrip yang semula ditulis tangan, kini dapat digandakan dengan mesin cetak. Karena teknik pencetakan yang masih sederhana ini maka hasilnya pun masih sederhana dibandingkan dengan buku cetakan masa kini. Buku yang diterbitkan semasa ini hingga abad ke-16 dikenal dengan nama incunabula.
Mesin cetak penemuan Gutenberg kemudian dikembangkan lagi sehingga mulai abad ke-16 pencetakan buku dalam waktu singkat mampu menghasilkan ratusan eksemplar. Hasilnya bagi perpustakaan ialah terjadinya revolusi perpustakaan artinya dalam waktu singkat perpustakaan diisi dengan buku cetak. Revolusi yang mirip sama terjadi hampir 400 tahun kemudian ketika buku mulai digantikan bentuk elektronik. Dari Jerman, mesin cetak kemudian tersebar keseluruh Eropa, kemudian dibawa lagi ke Asia tempat asal usul mesin cetak.
Mesin cetak yang diasosiasikan dengan buku menimbulkan dampak sosial yang besar. Misalnya, bila sebuah negara berada di bawah kekuasaan yang mutlak, berbagai pengarang menulis buku dengan tujuan menentang tirani. Hal ini sering berakhir dengan pelarangan buku yang menentang kekuasaan, alasan lain menulis buku ialah untuk mata pencaharian. Banyak orang hidup hanya dari menulis buku saja. Misalnya, para sastrawan dan penulis novel. Alasan lain menulis buku ialah melakukan komunikasi formal antara penulis dengan pembacanya.
Pada tahun-tahun sebelum 1887, tempat ibadah, kerajaan mengelola perpustakaan hanya sekedar menata bahan-bahan pustaka yang ada sehingga hanya memerlukan 1 orang pegawai tanpa perlu keahlian khusus karena informasi terekam masih sangat terbatas.
Pada perkembangan selanjutnya, informasi terekam berkembang sedemikian pesatnya sehingga perpustakaan tak bisa dikelola oleh satu orang saja dan beberapa keahlian khusus dalam mengumpulkan, mengelola dan menyebarkan bahan pustaka sangat diperlukan. Pada tahun 1887, seorang praktisi perpustakaan bernama Melvyl Dewey membuka sekolah formal perpustakaan untuk pertama kalinya di Columbia College. Walaupun Kurikulumnya masih berdasarkan "Trial and Error" dan hanya mengajarkan Dewey Decimal Classification, cataloguing, classification, references and bibliography, book selection and administration tetapi lulusannya menyebar ke seluruh Amerika Serikat dan sebagian besar dari mereka mendirikan sekolah perpustakaan di daerah masing-masing. Lama sekolahnya berkisar 3 bulan sampai 1 tahun ( Miksa, 1986). Pada masa ini muncullah tokoh-tokoh yang sangat perhatian terhadap Ilmu perpustakaan dengan memberikan kritik-kritik demi kemajuan sekolah-sekolah pertemuan tersebut, diantaranya adalah Azariah Root dan Aksel Josephson yang mengusulan untuk pendirian sekolah perpustakaan di tingkat pasca sarjana. Tokoh yang paling berpengaruh waktu itu adalah Charles C. Williamson. Williamson ( Shera, 1972) mengatakan bahwa secara kwantitatif, sekolah perpustakaan sudahlah cukup tetapi secara kwalitatif sekolah perpustakaan sangat perlu diperbaharui. Semboyannya waktu itu adalah "no more library schools, but better library schools".
Dari perkembangan perpustakaan selama hampir 500 tahun itu, kita dapat menyimak adanya kondisi yang menguntungkan pertumbuhan perpustakaan. Ada pula kondisi yang menghambat pertumbuahan perpustakaansehingga perpustakaan tidak berkembang secara wajar. Perpustakaan mencerminkan kebutuhan sosial, ekonomi, kultural, dan pendidikan suatu masyarakat. Bila kebutuhan tersebut dipenuhi, masyarakat akan menuntut pembangunan perpustakaan. Di negara maju, kebutuhan ekonomi sudah dipenuhi dan meningkat ke kebutuhan kultural. Di negara berkembang, mayarakat masih bergulat dengan kesulitan ekonomi sehingga kebutuhan yang mendesak ialah kebutuhan pangan, pakaian, dan papan. Karena itu, perkembangan perpustakaan, terutama perpustakaan umum, di negara berkembang lebih lambat dibandingkan di negara maju.
Dengan demikian, perpustakaan akan tumbur subur bila :
1.      Masyarakat telah matang dalam arti telah mencapai kematangan sosial dan kultural sehingga menyadari perlunya penyimpanan, penyebaran, dan perluasan wadah pengetahuan.
2.      Bila dalam masyarakat timbul dorongan untuk memperbaiki diri sendiri serta tumbuh kesadaran akan perlunya informasi.
3.      Adanya kepemimpinan yang mendorong penggunaan perpustakaan, tunjangan keuangan untuk menunjang perpustakaan serta minat budaya dan intelektual untuk menggunakan perpustakaan.
4.      Adanya kemakmuran ekonomi yang memungkinkan perorangan maupun perusahaan menyumbang sebagian keuntungannya untuk perpustakaan.
5.      Adanya pertumbuhan ekonomi, kekuatan nasional, dan status nasional yang mendorong penyebarluasan informasi serta penggunaan informasi yang bermanfaat.

3)      TUJUAN PERPUSTAKAAN
Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan melelui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka:
·         Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan
·          Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan sosial dan politik
·         Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik
·         Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia
·         Dapat meningkatkan tarap kehidupan sehari-hari dan lapangan pekerjaannya
·         Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa
Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.

4)      MANFAAT PERPUSTAKAAN
Adanya kehadiran perpustakaan di sekolah beserta koleksinya diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Khususnya melalui penambahan pengetahuan bagi guru dan siswa yang ada di sekolah tersebut. Beberapa manfaat dari keberadaan perpustakaan sekolah adalah :
  1. Merangsang minat membaca baik pada guru dan siswa. Karena membaca adalah sumber pengetahuan yang paling besar. Dari membaca, seseorang bisa mendapatkan informasi yang barangkali belum pernah dilihat atau didengarnya secara lengkap dan akurat.
  2. Sumber literatur yang paling dekat. Koleksi buku di perpustakaan adalah salah satu sumber bagi guru dan siswa untuk memperoleh literatur yang sesuai dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari.
  3. Perpustakaan sebagai pusat informasi. Untuk mendapatkan informasi terkini, salah satu tempat di sekolah yang bisa dituju adalah perpustakaan. Dalam perpustakaan biasanya dilengkapi dengan media massa yang terbit setiap hari sebagai media penyampai berita teraktual.
  4. Sumber pembelajaran menulis. Membaca koleksi perpustakaan, bisa menjadi bahan referensi apabila hendak menulis sebuah karya ilmiah, baik itu yang termasuk karya ilmiah murni atau juga karya ilmiah populer. Penulisan sebuah karya ilmiah memang harus didasarkan pada sumber literatur yang sudah ada sebelumnya. Perpustakaan bisa dijadikan rujukan untuk mencari literatur yang dibutuhkan.
5)      KONSEP PERPUSTAKAAN YANG IDEAL
Keberadaan perpustakaan di sekolah, merupakan salat satu pilar penting yang mendukung keberhasilan kegiatan belajar dan mengajar yang berlangsung di sekolah. Perpustakaan mempunyai peran yang jauh lebih penting sebagai tempat belajar dan mengelola pengetahuan karena tujuan dan fungsi perpustakaan secara umum adalah sebagai tempat untuk mengumpulkan, menata, mengolah, menyimpan, melestarikan, merawat dan menyediakan bahan pustaka dalam berbagai bentuk.

(a)     Perpustakaan sebagai tempat yang nyaman

Sebagai salah satu pilar pendukung kesuksesan belajar, perpustakaan seharusnya mampu menyediakan tempat yang nyaman, suasana yang menyenangkan bagi pengunjung, bahkan untuk selanjutnya, suasana yang menyenangkan ini dapat menarik minat orang-orang yang pada awalnya enggan datang ke perpustakaan menjadi suka datang ke perpustakaan. Jadi, sebagai langkah awal, perpustakaan harus mampu menyodorkan daya tarik bagi pengunjung terlebih dahulu.
Pertama, hal yang harus dibenahi adalah pencahayaan yang cukup untuk mendukung kegiatan membaca. Sumber cahaya dapat berasal dari cahaya matahari maupun lampu. Cahaya di dalam ruangan ini kemudian akan berbaur dengan warna dinding ruangan dan tata letak yang enak dan nyaman dipandang. Warna dinding yang teduh, nyaman, dan sejuk akan membuat setiap ingin datang lagi ke perpustakaan. Begitu pula tata letak meja, rak buku, arah pintu, tempat peminjaman buku yang mudah dijangkau akan membuat pengunjung semakin nyaman.
Kedua, faktor kebersihan lingkungan perpustakaan juga menjadi faktor yang cukup menentukan. Kebersihan lingkungan disini meliputi kebersihan outdoor (di luar ruangan) dan kebersihan indoor (di dalam ruangan). Kebersihan untuk lingkungan di luar perpustakaan dapat dilihat dari bagian gedung/bangunan luar dan jalan menuju ke perpustakaan (apakah mudah dijangkau atau sulit dijangkau, apakah letaknya strategis atau tersembunyi). Sebagai daya tarik, penempatan tanaman hias yang sesuai baik di luar maupun di dalam ruangan juga dapat mempengaruhi kenyamanan suasana di perpustakaan. Selain kebersihan di luar ruangan, kebersihan di dalam ruangan juga tidak kalah pentingnya, karena di ruangan inilah pengunjung akan bertahan lebih lama. Salah satu faktor penghambat kebersihan dalam sebuah ruangan adalah debu, baik debu-debu yang berada di lantai, meja, dan kursi, maupun debu-debu yang menempel di buku-buku koleksi. Bila faktor kebersihan yang disebabkan oleh debu ini kurang tertangani dengan baik akan menjadi kendala yang cukup menganggu, karena beberapa pengunjung yang alergi terhadap debu dapat menjadi kurang nyaman berada di perpustakaan ketika dia sedang mencari dan membolak-balik buku koleksi.

(b)    Pilar-pilar pokok sebuah perpustakaan ideal

Tiga pilar pokok perpustakaan adalah koleksi, sumber daya manusia (pustakawan) dan pelayanan yang memadai.
1. Koleksi Perpustakaan
Koleksi perpustakaan pada umumnya berupa buku, dari berbagai jenis, dengan beragam bentuk. Bahan pustaka baik yang cetak seperti buku, jurnal, hasil penelitian, skripsi, tesis, koran, majalah dan sebagainya, sedangkan non cetak seperti CD-ROM, jurnal elektronik, CD, disket, kaset.
Koleksi yang lengkap dengan jumlah yang memadai, didukung oleh luas ruangan yang cukup leluasa untuk menampung kapasitas koleksi tersebut akan menjadi sebuah nilai lebih bagi sebuah perpustakaan. Namun untuk menambah koleksi juga bukan merupakan hal yang mudah. Faktor utama yang menjadi kendala dalam penambahan koleksi ini adalah masalah keuangan. Namun, hal ini dapat disiasati dengan beberapa langkah seperti :
a.  Membeli buku-buku murah pada saat diadakan pameran. Pemberian diskon sebagai harga promosi yang dilakukan oleh banyak pernerbit dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pengelola perpustakaan dalam rangka menambah koleksi perpustakaan yang baik dan berkualitas.
b. Menjadikan perpustakaan sebagai pusat deposit. Setiap kegiatan sekolah yang menghasilkan karya berupa buku, majalah, maupun karya-karya lain yang berupa tulisan disimpan di dalam perpustaan sebagai bahan koleksi di perpustakaan.
c. Menjalin kerjasama dengan pihak luar, seperti perpustakaan-perpustakaan lain yang sejenis maupun yang tidak sejenis, pertukaran koleksi dan peminjaman koleksi perpustakaan dalam jangka waktu berkala. Selain kerjasama dengan perpustakaan, kerjasama dengan pihak lain yang erat kaitannya dengan buku juga dapat dilakukan, misalnya seperti kerjasama dengan penerbit, terutama penerbit-penerbit lokal sehingga terjadi kerjasama yang bukan cuma menguntungkan pihak perpustakaan sekolah, namun juga menguntungkan pihak penerbit karena badan usahanya semakin dikenal luas.
d. Mencari donatur buku atau bahan pustaka, baik dari pihak pemerintah, swasta mapun donatur pribadi. Pencarian ini dapat dilakukan melalui tatap langsung (bertemu langsung) maupun melalui penerlusuran di internet, dan bergabung dengan komunitas penulis/milis perpustakaan untuk mendapatkan kesempatan koleksi gratis.
e. Koleksi tambahan juga dapat diperoleh melalui penyiangan koleksi perpustakaan lain yang sedang melakukan pembenahan, namun biasanya koleksi perpustakaan ini merupakan buku-buku lama yang kondisi fisik dan isinya sudah kurang mendukung sehingga untuk mendapatkan tambahan koleksi dari hasil penyiangan harus benar-benar dapat memilih dan menyeleksi bahan-bahan pustaka yang sesuai dan relevan dengan perpustakaan yang bersangkutan.
2. Pustakawan.
Untuk menciptakan sebuah perpustakaan yang ideal, langkah paling awal yang harus dilakukan adalah memperbaiki sumber daya manusianya, dan sumber daya manusia yang utama dalam sebuah perpustakaan adalah pustakawan-pustakawan yang handal dan kompeten di bidangnya. Hal itu akan tercapai apabila mereka mendapat pendidikan dan keterampilan yang cukup  menunjung pekerjaan mereka terkait dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat. Karena perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar harus bisa menyediakan fasilitas yang sesuai dengan perkembangan zaman yang saat ini didominasi oleh kecanggihan teknologi informasi.
Pustakawan senior merupakan modal utama perpustakaan dalam mengawal perubahan. Mereka harus diberi motivasi agar mau mengikuti perkembangan tehnologi informasi. Seandainya ada satu dua pustakawan senior yang “gaptek”, mereka harus tetap dilibatkan agar mereka dapat memberi contoh kepada pustakawan yunior. Kalau yang tua saja masih mau belajar, kenapa yang lebih muda tidak? Seharusnya yang lebih muda akan lebih giat belajar dibandingkan dengan yang lebih tua.
Sekalipun penambahan tenaga kerja baru sekarang sulit, namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk melakukannya. Yang terpenting dalam “recruitment” adalah harus dilakukan sebaiknya mungkin. Kriteria pustakawan yang akan diterima harus jelas, hindarkan dari kolusi dan nepotisme serta seleksi harus dilakukan secara profesional dan transparan. Pustakawan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan kedepan adalah disamping pustakawan yang mempunyai latar belakang pendidikan perpustakaan, dia juga harus memiliki kemampuan dalam bidang teknologi informasi.
Struktur organisasi yang semula efektif untuk pencapaian tujuan, barangkali sekarang perlu adanya evaluasi. Apakah struktur yang ada masih efektif dan sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi? Perubahan harus dilakukan agar tujuan perpustakaan dapat dicapai dengan efektif dan juga sesuai dengan kemajuan.
Gaya kepemimpinan adalah unsur lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan perpustakaan dalam menghadapi tantangan dimasa mendatang. Gaya kepemimpinan tradisional akan menghadapi banyak kendala apabila diterapkan dimasa sekarang karena perubahan yang terjadi berlangsung begitu cepat, tuntutan pengguna perpustakaan begitu tinggi diluar kemampuan para pustakawan. Oleh karena itu gaya kepemimpinan tradisional harus kita tinggalkan diganti dengan gaya kepemimpinan yang lebih fleksibel dalam mengahadapi perubahan. Tugas utama pemimpim adalah dapat memotivasi staf agar bekerja lebih cerdas dan giat untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pengguna perpustakaan. Para pemimpin harus mampu mengidentifikasi kebutuhan pengguna sekaligus harus mampu juga menempatkan staf sesuai dengan kemampuannya.
3. Pelayanan Dan Fasilitas Perpustakaan
Pelayanan yang cepat, tepat, akurat, didukung dengan sikap yang baik, ramah, akan semakin melangkapi citra perpustakaan ideal. Pelayanan yang cepat dapat dicapai apabila dalam sistem kerjanya menggunakan metode yang tepat didukung dengan fasilitas teknologi informasi yang sampai saat ini sudah diakui dapat membantu banyak pekerjaan manusia menjadi lebih cepat dalam skala yang besar. Pelayanan dapat berlangsung dengan tepat apabila didukung oleh sumber daya manusia yang teliti dan bertanggung jawab dalam pekerjaannya.
Penerapan teknologi informasi yang dapat digunakan perpustakaan adalah :
a.      Otomasi Perpustakaan
Otomasi perpustakaan adalah suatu teknologi yang digunakan perpustakaan untuk pengolahan, pelayanan dan penelusuran kembali (OPAC). Program yang digunakan oleh perpustakaan adalah program Dynix
b.      CD-ROM
CD-ROM adalah berisikan informasi tentang jurnal yang dikemas dalam bentuk CD dan dioperasikan dengan menggunakan komputer.
c.       Internet
Pengunaan Internet di perpustakaan bertujuan untuk penyediaan penyediaan sarana dan prasarana dimana pengguna perpustakaan baik siswa, guru dan pengelola perpustakaan (pustakawan) dapat menelusuri informasi yang dibutuhkan melalui internet. Dalam hal ini, perpustakaan menyediakan sejumlah komputer sebagai terminal yang terhubung ke Internet. Apabila memungkinkan, penyediaan fasilitas internet ini juga bisa diperluas jangkauannya dengan adanya fasilitas hotspot di areal sekolah.
d.      Digital Library (Perpustakaan Digital)
Digital library adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu tulisan, gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan menyebarluaskan dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Koleksi yang dimasukkan dalam digital library untuk sementara ini adalah skripsi, tesis, makalah.
e.       Jurnal Elektronik
Jurnal elektronik adalah jurnal yang dikemas dalam bentuk file elektronik dalam penelusuran informasi menggunakan jaringan internet.
Kelebihan yang diperoleh dari penerapan teknologi informasi di perpustakaan adalah : layanan lebih cepat, mudah, dan praktis; penelusuran lebih cepat dan mudah; menghemat waktu; menghemat tenaga; membutuhkan sedikit SDM (pustakawan).
Selain kelebihan yang dimiliki, penerapan teknologi informasi di perpustakaan ini juga memiliki sisi kelemahan antara lain : tergantungan pada aliran listrik atau PLN; bila komputer rusak layanan terganggu; minimnya teknisi komputer.
Beberapa solusi pemecahan dalam mengatasi kelemahan tersebut antara lain: perlu adanya jenset untuk mengantisipasi terjadinya mati listrik; merengkrut tenaga teknisi komputer; mengirim pustakawan mengikuti kursus teknisi komputer; pengadaaan komputer yang baru.
2.2      HASIL OBSERVASI
      1          KLASIFIKASI PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 1 KARAWANG BARAT
Sebagai jantung pendidikan, perpustakaan harus mendapatkan perhatian utama. Gedung perpustakaan harus representative dan lengkap dengan fasilitas pendukungnya, dipenuhi dengan berbagai sumber ilmu pengetahuan. Awalnya perpustakaan SMPN 1 Karawang Barat terletak di bagian depan sekolah karna aturan lokasi diubah, letak perpustakaannya berada belakang sekolah. Perpustakaan SMPN 1 Karawang Barat ini sudah ada sejak tahun 1984 yang didirikan oleh bangsa PKS dengan pengurusnya adalah Pa Nuryadi. Perpustakaan SMPN 1 Karawang Barat ini memiliki motto yaitu “Sambut Masa Depan Dengan Penuh Pengetahuan” yang dikoordinatori oleh Ibu Yani ( penanggung jawab ) dan Ibu Nani dan dibantu empat pengurus perpustakaan yaitu Bp. Bubun, Ibu Yeni, Ibu Rita dan Bp. Nur.
Selain memiliki motto perpustakaan SMPN 1 Karawang barat juga mempunyai visi dan misi sebagai berikut :
Visi : mempermudah siswa – siswi mencari bahan – bahan yang di butuhkan.
Misi :
·         Memperlengkap buku
·         Mengklasifikasi buku tersebut
Pengadaan bahan pustaka dilaksanakan dengan cara pembelian buku oleh petugas atau koordinator perpustakaan, sumbangan dari siswa dan siswi dan sumbangan dari pemerintah. Biasanya perpustakaan SMPN 1 Karawang Barat menerima buku dari pemerintah setiap lima tahunnya dan membeli buku baru langsung ke tokonya setiap 1 tahun sekali dari biaya denda siswa. Kemudian buku – buku tersebut diberi katalog – katalog seperti nama pengarang, mata pelajaran dan tahun terbitan hal itu dilakukan untuk memudahkan pengurus perpustakaan untuk mencatat buku yang di pinjam siswa. Klasifikasi jenis buku di perpustakaan SMPN 1 Karawang Barat meliputi :
1)      Karya Ilmiah
2)      Karya Umum
3)      Filsafat 2 psikologi
4)      Agama
5)      Ilmu – ilmu sosial
6)      Bahasa
7)      Ilmu – ilmu murni ( pasti / murni )
8)      Ilmu – ilmu terapan (teknologi )
9)      Kesenian
10)  Hiburan dan Olahraga
11)  Kesastraan
12)  Geografi dan Sejarah UMUM
Perpustakaan SMPN 1 Karawang Barat mempunyai fasilitas yang cukup lengkap, yaitu terdapat AC, buku yang lengkap, kebersihan yang terjaga, terdapat slogan salah satunya : membaca membuka jendela dunia. hanya perpustakaan inipun memiliki kekurangan yaitu tudak terdapat toilet, komputer yang kurang memadai, belum ada ruang untuk gudang buku, letaknya kurang terjangkau oleh siswa – siswi.
      2          TATA TERTIB DAN PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN
TATA TERTIB
Perpustakaan SMP Negeri 1 Karawang Barat mempunyai peraturan atau tata tertib sebagai berikut :
1)      Setiap keluarga sekolah mempunyai hak untuk menggunakan perpustakaan.
2)      Perpustakaan di buka setiap jam istirahat
3)      Setiap memasuki ruang perpustakaan wajib mengisi daftar hadir pengunjung perpustakaan
4)      Selalu berpakaian rapi dan sopan
5)      Buku – buku teks bisa dipinjam dan dibawa pulang
6)      Untuk meminjam buku – buku yang bisa dibawa pulang, harus memiliki kartu anggota perpustakaan
7)      Anggota perpustakaan di perbolehkan meminjam buku selama 2 hari sebanyak 1 buah
8)      Setiap akan meminjam buku harus memperlihatkan kartu anggota.
9)      Pengembalian buku harus tepat waktu sesuai waktu yang telah ditentukan
10)    Bagi peminjam bagi peminjam yang terlambat mengembalikan buku di kenai denda Rp. 200/hari keterlambatan
11)    Apabila kelas memerlukan buku, maka tanggung jawab oleh guru yang bersangkutan
12)    Selama didalam ruangan perpustakaan dilarang :
a)        Membawa makanan dan minuman
b)        Membawa senjata tajam
c)        Membawa fas, jaket dan sejenisnya
d)       Dilarang berbicara keras dan kotor
e)        Membuang sampah sembarangan
f)         Mengganggu orang lain
13)    Merapihkan kembali buku, majalah, koran setelah selesai membaca
14)    Siswa yang menggunakan komputer harus siswa yang terampil menggunakan komputer
15)    Apabila kelas menggunakan media komputer maka tanggung jawab oleh guru yang membimbing
16)    Setiap pengunjung perpustakaan di harapkan memelihara kebersihan, keindahan, keamanan, ketenangan, ketentraman dan kekeluargaan
17)    Dimohon dengan hormat agar setiap pemakai perpustakaan mengindahkan peraturan ini.
PENGUNJUNG
            Jumlah pengunjung perpustakaan SMPN 1 Karawang ini rata – rata mencapai 35 orang perhari. Selain berkunjung terkadang ada juga yang meminjam buku dalam perharinya.
Berikut adalah contoh daftar pengunjung dan peminjam di perpustakaan SMPN 1 Karawang Barat :
TANGGAL
PENGUNJUNG
PEMINJAM
28 Januari 2013
5 orang
4 orang
29 Januari 2013
53 orang
4 orang
30 Januari 2013
-
1 orang
31 Januari 2013
-
4 orang
01 Februari 2013
-
3 orang
02 Februari 2013
-
4 orang
03 Februari 2013
-
-
04 Februari 2013
-
25 orang
05 Februari 2013
73 orang
42 orang
06 Februari 2013
-
15 orang
07 Februari 2013
150 orang
29 orang
08 februari 2013
-
17 orang
09 Februari 2013
-
5 orang
10 Februari 2013
-
-
11 Februari 2013
-
20 orang
12 Februari 2013
84 orang
22 orang
13 Februari 2013
-
25 orang
14 Februari 2013
19 orang
13 orang
15 Februari 2013
-
7 orang
16 Februari 2013
12 orang
-
17 Februari 2013
-
-
18 Februari 2013
21 orang
12 orang
19 Februari 2013
-
3 orang
20 Februari 2013
-
9 orang
21 Februari 2013
19 orang
18 orang
22 Februari 2013
18 orang
3 orang
23 Februari 2013
-
2 orang
24 Februari 2013
-
-
25 Februari 2013
20 orang
15 orang
26 Februari 2013
-
9 orang

      3          PERAN PERPUSTAKAAN SERTA SEKOLAH
Peran perpustakaan bagi sekolah juga merupakan hal yang penting karena sekolah juga membantu dalam meningkatkan fasilitas yang ada di perpustakaan.  
      4          PERAN PERPUSTAKAAN SERTA GURU
Selain berguna untuk siswa – siswi, perpustakaan juga berguna untuk guru – guru di SMPN 1 Karawang Barat. Karna semua guru dapat menemukan semua materi yang akan di ajarkan.
      5          PERAN PERPUSTAKAAN SERTA SISWA - SISWI
Perpustakaan sangat berguna untuk siswa – siswi terutama dalam mengerjakan tugas dan mencari informasi, untuk mengetahui peran perpustakaan menurut siswa – siswi SMPN 1 Karawang Barat kami menyimpulkan dalam data angket yang telah di isikan :
DATA ANGKET
            Persentase  dari 23 siswa yang mengisi angket :
Keterangan :
1.      Fasilitas yang sangat baik
2.      Kebersihan terjaga dengan baik
3.      Buku yang tersedia lengkap
4.      Slogan menarik untuk di lihat
5.      Ruang perpustakaan cukup nyaman
6.      Pengunjung mentaati tata tertib
7.      Banyak yang berkunjung ke perpustakaan
8.      Pengelola sudah cukup baik
9.      Perpustakaan masih terawat dengan baik
10.  Perpustakaan yang di inginkan
KESIMPULAN ANGKET :
            Dari seluruh jumlah angket yang telah di jawab kami menyimpulkan bahwa :
1.      Kebanyakan siswa berpendapat bahwa perpustakaan sudah dalam keadaan baik karena ada fasilitas yang sudah memadai seperti AC, kursi, buku yang lengkap serta meja. Akan tetapai sebagian siswa berpendapat bahwa fasilitas di perpustakaan di SMP 1 Karawang Barat ini masih kurang memadai.
2.      Kebanyakan siswa berpendapat perpustakaan di SMP 1 Karawang barat sudah cukup baik dan bersih, hanya saja masih banyak buku yang berantakan dan debu halus.
3.      Kebanyakan siswa berpendapat bahwa buku – buku di perpustakaan kurang lengkap dan kurang memadai dan siswa – siswi mengeluhkan karena tidak adanya buku hiburan seperti Novel.
4.      Kebanyakan siswa berpendapat bahwa slogan yang ada di perpustakaan SMP 1 Karawang Barat sudah cukup menarik dan baik, untuk memotivasi para siswa untuk datang dan membaca buku di perpustakaan.
5.      Kebanyakan siswa berpendapat bahwa ruang perpustakaan di SMP 1 Karawang Barat sudah cukup nyaman, hanya saja di dalam ruang perpustakaan masih banyak debu halus.
6.      Kebanyakan siswa berpendapat bahwa siswa – siswi di SMP 1 Karawang Barat belum mentaati peraturan karena masih banyak siswa – siswi yang berisik pada saat berada di dalam ruang perpustakaan.
7.      Kebanyakan siswa berpendapat bahwa banyak siswa – siswi yang berkunjung ke perpustakaan, akan tetapi mereka datang ke perpustakaan hanya untuk mengerjakan tugas saja.
8.      Kebanyakan siswa berpendapat bahwa pengelola perpustakaan sudah cukup baik dalam mengelola perpustakaan karena mereka selalu menjaga debu agar ruang perpustakaan selalu rapih dan menurut para siswa – siswi pengelola perpustakaan sangat baik dan ramah.
9.      Kebanyakan siswa berpendapat bahwa perpustakaan di SMP 1 Karawang Barat masih terawat dengan baik dan tidak ada coretan di dinding, hanya saja masih banyak buku yang berantakan dan debu halus.
10.  Kebanyakan siswa berpendapat bahwa perpustakaan yang mereka ingin kan adalah perpustakaan yang bersih, rapih, ruangan yang luas, fasilitas yang lengkap dan buku yang lengkap.



BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
Perpustakaan di SMP 1 Karawang Barat sudah cukup baik, hanya saja masih banyak kekurangan nya seperti ruangan yang kurang luas, rak buku yang kurang memadai dan letak perpustakaan yang kurang strategis sehingga menjadi penyebab kurang nya minat siswa untuk berkunjung ke perpustakaan.

SARAN :
Sebaiknya perpustakaan SMP 1 Karawang Barat ini di tempat kan di tempat yang lebih strategis sehingga terjangkau oleh seluruh warga SMP 1 Karawang Barat selain itu jika perpustakaan sudah di tempatkan di tempat yang strategis  ruangan perpustakaan itu harus lebih luas, dan fasilitasnya perlu di lengkapi agar para siswa lebih berminat datang  dan lebih nyaman berada di perpustakaan.






LAMPIRAN
ANGKET
Nama         :                                                                                               Kelas   : 

1.      Fasilitas yang terdapat di perpustakaan SMP Negeri 1 Karawang Barat ini sangat baik
a)      Sangat Setuju b) Setuju          c) Tidak Setuju            d) Sangat Tidak Setuju
Pendapat :
.............................................................................................................................................................................................................................................................................................. 
2.      Kebersihan yang ada di perpustakaan SMP Negeri 1 Karawang Barat terjaga dengan baik
a)      Sangat Setuju b) Setuju          c) Tidak Setuju            d) Sangat Tidak Setuju
Pendapat :
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3.       Buku yang tersedia di perpustakaan SMP Negeri 1 karawang lengkap
a)      Sangat Setuju              b) Setuju          c) Tidak Setuju            d) Sangat Tidak Setuju
Pendapat :
................................................................................................................................................................................................................................................................................................

4.      Slogan yang terdapat di perpustakaan SMP Negeri 1 Karawang Barat menarik untuk di lihat
a)      Sangat Setuju              b) Setuju          c) Tidak Setuju           d) Sangat Tidak Setuju
Pendapat :
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
5.      Ruang perpustakaan di SMP Negeri 1 Karawang Barat sudah cukup nyaman
a)      Sangat Setuju              b) Setuju          c) Tidak Setuju            d) Sangat Tidak Setuju
Pendapat :
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
6.      Pengunjung perpustakaan selalu mentaati tata tertibnya misal “tidak boleh berisik”
a)      Sangat Setuju              b) Setuju          c) Tidak Setuju            d) Sangat Tidak Setuju
Pendapat :
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
7.      Banyak siswa yang berkunjung ke perpustakaan sekolah
a)      Sangat Setuju              b) Setuju          c) Tidak Setuju            d) Sangat Tidak Setuju
Pendapat :
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
8.      Pengelola perpustakaan sudah cukup baik dalam mengelola perpustakaan
a)      Sangat Setuju              b) Setuju          c) Tidak Setuju            d) Sangat Tidak Setuju
Pendapat :
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
9.      Perpustakaan kita masih terawat dengan baik
a)      Sangat Setuju              b) Setuju          c) Tidak Setuju            d) Sangat Tidak Setuju
Pendapat :
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
10.  Menurutmu perpustakaan yang seperti apakah yang kamu inginkan di SMP Negeri Karawang Barat ini?
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................










 


Gambar 3.1 tempat penyimpanan buku

Gambar 3.2 tempat meminjam dan absen siswa
    
Gambar 3.3 Tempat buku

Gambar 3.4 tempat membaca




DAFTAR PUSTAKA
Anonym, 2008. Tips Agar Buku Berumur Panjang.
Anonym. 2008. Membangun Koleksi Digital.
Bambang, 2009. Peran Perpustakaan dalam Membina Minat Baca.
Daryono, 2009. Pengembangan Minat Baca Masyarakat.
Hardiningtyas, T. 2008. Meningkatkan Profesionalisme Pustakawan dalam Mendukung Tugas Pokok Fungsi Instansi : antara harapan dan kenyataan.
Hardiningtyas, T. 2009. Koleksi Perpustakaan, Untuk Siapa?
Harmawan, 2008. Peran Perpustakaan dalam Meningkatkan Peringkat Webometric.
Harmawan. 2008. Peran Pustakawan Dalam Era Digitalisasi Informasi.
Hermanto, B. 2008. Penerapan Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Mutu Layanan Perpustakaan Universitas Sebelas Maret.
Mafar, F. 2008. Perpustakaanmu, Perpustakaanku, Perpustakaan Kita Semua.
Pardede, J. P. 2008. Membaca Dunia Lewat Menumbuhkan Minat Baca, Harian Analisa,
Santoso, B. 2009. Pemasaran dan Promosi Perpustakaan.
UPT Perpustakaan ITB, 2004. Kiat Mengembangkan Perpustakaan, TRIK DAN TIP : Konsep Praktis Pengembangan Perpustakaan.
Wahyudiati. 2008. Optimalisasi Perpustakaan Sekolah Untuk Menumbuhkan Minat Baca,
Widuri, N. R. 2008. Memperbanyak Bahan Pustaka dengan Dana Terbatas.
Wijayanti, P.H. 2008. Indonesia, Buku, dan Budaya Membaca.
Asmani, Jamal M. 2009. Manajemen Pengelolaan dan Kepemimpinan Pendidikan. Jogjakarta: Diva Press.
Bafadal, Ibrahim.1991 . Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Malang: Bumi Aksara.
 Sinaga, Dian Mengelola Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Kreasi Media Utama, 2007) hlm. 15
 Muchyidin, Suherlan. Mihardja, Iwa D Sasmita Perpustakaan (Bandung: PT Puri Pustaka 2008) hlm 41,42
 Sulistyo. Basuki Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994) hlm. 6,7
 Sulistyo. Basuki Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994)hlm. 24
 Sumpeno, Wahyudin Perpustakaan Mesjid (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994) hlm. 8
Buxbaum, ahari Library Services (Jakarta: Murni Kencana 2004) Hlm. 12
Casson, Lionel. Libraries in the Ancient World. New Haven, Connecticut: Yale University Press, 2001.
Lerner, Fred. The Story of Libraries: From the Invention of Writing to the Computer Ages. New York: The Continuum Publishing Company, 1998.
McCabe, Gerard B.; Kennedy, James R. (2003) "Planning for the modern public library building", Libraries Unlimited, ISBN 0-313-32155-8
David Bawden et al. (2007) Introducing Web 2.0 Concepts into the library/information curriculum
Davis, Donald G. (1987). The History of Library School Internationalization. in John F Harvey and Frances Laverne Carroll (Eds.), Internationalizing Library and
Information Science Education: A Handbook of Policies and Procedures in Administration and Curriculum. Westport, Connecticut: Greenwood Press.
Franklin, T and van Harmelen, M. (2007) Web 2.0 for content for learning and teaching in Higher Education.
Miksa. Francis L "Melvil Dewey: The professional educator and his heirs." Library Trends. Vol. 34 (3). Winter 1986.p.359.
Reece. Ernest J. The Curriculum in Library Schools. New York: Columbia University Press. 1936. p.13.
Shera, J.H. The Foundations of Education for Librarianship. New York: Becker & Hayes, 1972.
Zain, Labibah. Rancangan Disertasi "Comparing Curriculum Design to Practitioners’ Needs: A Study of Indonesian Library Education Programs", McGill University 2008
Anonym, 2008. Tips Agar Buku Berumur Panjang.
Anonym. 2008. Membangun Koleksi Digital.
Bambang, 2009. Peran Perpustakaan dalam Membina Minat Baca.
Daryono, 2009. Pengembangan Minat Baca Masyarakat.
Hardiningtyas, T. 2008. Meningkatkan Profesionalisme Pustakawan dalam Mendukung Tugas Pokok Fungsi Instansi : antara harapan dan kenyataan.
Hardiningtyas, T. 2009. Koleksi Perpustakaan, Untuk Siapa?
Harmawan, 2008. Peran Perpustakaan dalam Meningkatkan Peringkat Webometric.
Harmawan. 2008. Peran Pustakawan Dalam Era Digitalisasi Informasi.
Hermanto, B. 2008. Penerapan Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Mutu Layanan Perpustakaan Universitas Sebelas Maret.
Mafar, F. 2008. Perpustakaanmu, Perpustakaanku, Perpustakaan Kita Semua.
Pardede, J. P. 2008. Membaca Dunia Lewat Menumbuhkan Minat Baca, Harian Analisa,
Santoso, B. 2009. Pemasaran dan Promosi Perpustakaan.
UPT Perpustakaan ITB, 2004. Kiat Mengembangkan Perpustakaan, TRIK DAN TIP : Konsep Praktis Pengembangan Perpustakaan.
Wahyudiati. 2008. Optimalisasi Perpustakaan Sekolah Untuk Menumbuhkan Minat Baca,
Widuri, N. R. 2008. Memperbanyak Bahan Pustaka dengan Dana Terbatas.
Wijayanti, P.H. 2008. Indonesia, Buku, dan Budaya Membaca.

Dari media :

Article II.                 http://cella.staf.narotama.ac.id/2012/02/10/pengertian-perpustakaan-sekolah-dan-manfaatnya/  ( 17 Feb. 13 )

http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=77 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=193 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=72 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=24 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=13 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=67 (17 Feb. 13 )
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=24395:qmembaca-duniaq-lewat-menumbuhkan-minat-baca&catid=121:artikel&Itemid=159(17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=147 (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=79 (17 Feb. 13 )
http://blog.uny.ac.id/wahyudiati/2008/12/02/optimalisasi-perpustakaan-sekolah-untuk-menumbuhkan-minat-baca/ (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=7  (17 Feb. 13 )
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=26  (17 Feb. 13 )
http://www.jisc.ac.uk/media/documents/programes/digitalrepositories/web2-content-learning-and-teaching.pdf  (accessed 04.11.09) ( 26 Feb. 13 )
http://www.pemustaka.com ( 17 Feb. 13 )

















 

No comments:

Post a Comment